Advertorial

'Flamboyan, Kaulah yang Dirindukan', Bukti Kasih SBY pada Ani Yudhoyono

Nieko Octavi Septiana
Mentari DP

Tim Redaksi

Selalu romantis dan harmonis, SBY sering kirimkan puisi dan surat untuk Ani Yudhoyono, kesukaannya adalah 'Flamboyan'.
Selalu romantis dan harmonis, SBY sering kirimkan puisi dan surat untuk Ani Yudhoyono, kesukaannya adalah 'Flamboyan'.

Intisari-Online.Com -Harmonis dan romantis.

Itulah dua kata yang melekat pada pasangan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono.

Puluhan tahun menjalani rumah tangga bersama sejak 1976 silam, kasih sayang SBY pada Ani Yudhoyono seperti tak berkurang, pun sebaliknya.

SBY selalu setia pada Ani Yudhoyono bahkan hingga sang istri menutup usia pada 1 Juni 2019 sekitar pukul 10.00 WIB di NUH Singapura.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Beberapa Obat Herbal yang Bisa Membantu Pengobatan Leukemia

Kisah sejoli ini dimulai puluhan tahun lalu, saat keduanya masih muda.

Dimulai pada 1973 di Magelang, sosok SBY yang tinggi, gagah, dan tenang menarik perhatian Ani.

Tina Talisa, mantan jurnalis Istana Kepresidenan era SBY, melalui siaran Metro TV (1/6/2019) menuturkan bahwa wanita bernama Kristiani Herrawati itu kerap dikirimi puisi oleh SBY saat masa pacaran.

Informasi itu tak sengaja ia dapat ketika menjenguk Ani di NUH pada 29 April 2019.

Tina dan sejumlah wartawan yang pernah bertugas di Istana Kepresidenan terbang ke Singapura, menjenguk Ani.

Sayang mereka tak dapat bertemu langsung dengan mantan Ibu Negara tersebut. Seperti tamu lain, mereka disambut oleh SBY.

Sekembalinya dari sana, Tina berpikir apa yang bisa ia dan rekannya lakukan untuk Ani.

Dengan tekad memberi semangat dan motivasi agar Ani bisa sembuh, Tina menelepon tim internal SBY, berharap dapat sesuatu mengenai lagu atau puisi karangan SBY yang jadi favorit Ani.

Tak disangka, suara di ujung telepon menjawab, "Oh Ibu (Ani Yudhoyono) suka sekali puisi 'Flamboyan'".

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia Karena Leukemia, Ternyata Sebelumnya Juga Pernah Menderita Penyakit Lain Hingga Dirawat di RS

Akhirnya Tina mendapat puisi Flamboyan itu melalui pesan WhatsApp dan mengetahui puisi itu.

Ternyata salah satu isi surat dari sekian banyak surat yang ditulis oleh SBY, ditujukan untuk pujaan hatinya itu kala pacaran sekitar tahun 1975.

Tina beserta 15 mantan jurnalis Istana Kepresidenan lainnya pun membacakan puisi kesukaan Ani tersebut dan dijadikan sebuah video untuk diberikan pada Ani sebagai penyemangat.

Tina berkata itulah yang bisa ia dan rekan-rekannya lakukan.Seperti ini kutipan puisi Flamboyan:

Kembang merah di ujung kota

Menunggu sapa angin utara atau langkah kuda penarik kereta

Membawa berita dan simfoni cinta

Flamboyan, kaulah yang dirindukan Sang pengembara yang menapaki harinya tanpa huru hara

Hingga puncak almamater para ksatria

Jika bungamu jatuh berguguran dalam semerbak wangi sinar pesona

Kau ucapkan selamat datang pada pengembara berpedati tua yang tak henti berucap bahagia

Karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia berakhir di batas kota

Puisi itu tak langsung dikirimkan.

Tina berencana memberikannya langsung pada SBY ketika menjenguk lagi beberapa waktu mendatang, mengingat SBY mengatakan Ani akan menjalani cangkok sumsum tulang belakang sekitar satu setengah bulan ke depan.

Baca Juga: Apa Itu Respirator? Kenali Alat Bantu Pernapasan yang Dipakai Ani Yudhoyono Sebelum Wafat Ini

Namun nasib tak bisa ditebak, 30 Mei 2019, Tina mendengar kondisi Bu Ani turun, ia langsung mengirim video puisi tersebut melalui Whatsapp ke tim SBY yang ada di Singapura.

Sekitar pukul 9 malam, ia mengirim video tulus itu untuk memberi dukungan pada Ani dan SBY sekeluarga.

Menurutnya, tim yang di sana langsung memperlihatkan video itu pada SBY dan tak berapa lama, pada Jumat, SBY mengunggah video itu di Facebook.

Terdapat keterangan yang menyertai unggahan itu, "Para sahabat, Saya telah menyaksikan video doa dan dukungan kepada Bu Ani yang dibuat oleh para sahabat sekalian.

Saya mengucapkan terima kasih dan sungguh terharu menyaksikan video ini, terutama di masa-masa dimana Ibu Ani tengah berjuang untuk kesembuhan dari penyakit kanker darah yang dideritanya.

Tentu video ini akan segera saya tunjukkan kepada Ibu Ani seraya berharap agar doa dan dukungan yang diberikan oleh para sahabat dalam video ini akan diijabah oleh Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih. Tuhan yang akan membalas budi baik para sahabat sekalian. Salam. *SBY*"

Tina dan rekan-rekannya berharap video puisi Flamboyan itu dapat dilihat oleh Ani, sebagai bekal penyemangat melawan kanker darah.

Namun pada 1 Juni 2019, Ani Yudhoyono diberikan kesembuhan abadi oleh Yang Mahakuasa, meninggalkan SBY, anak-anaknya, serta keluarga besarnya.

“Kepergian Ibu Ani bukan hanya untuk keluarganya, bukan hanya untuk suami dan anak-anak serta menantu dan cucunya, tetapi meninggalkan kita semua.

Karena selama 10 tahun Ibu Ani telah menjadi Ibu bagi keluarga besar Indonesia. Selama 10 tahun Ibu Ani mengayomi kita sebagai Ibu Negara,” ujar Tina.

Jenazah Ani Yudhoyono kini disemayamkan di rumah duka di Puri Cikeas, Bogor dan akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, hari Minggu (2/6/2019) sore.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Inilah 16 Gejala Leukemia yang sering Dianggap Remeh Orang

Artikel Terkait