4. Terlalu banyak gula
Pakar Nefrologi, Jason Fung, MD menjelaskan, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dan makanan tinggi gula seperti donat, cracker, pasta, roti putih, hingga alkohol, mampu dengan cepat memicu lonjakan insulin.
Baca Juga: Benarkah Beralih ke Gula Kelapa dapat Turunkan Berat Badan? Ini Jawabannya!
Kondisi ini bisa mempermudah kenaikan berat badan. Pastikan Anda menjaga level insulin tetap stabil sehingga berpengaruh terhadap persentase lemak tubuh secara keseluruhan, termasuk lemak perut.
5. Tidak mengeluarkan energi yang cukup
Sulit menurunkan berat badan meskipun rajin lari mungkin bukan disebabkan karena Anda kurang makan.
Personal trainer tersertifikasi ACE dari Radical Strength, Rachel MacPherson menyarankan untuk memulai dengan 20 hingga 30 menit sesi lari dengan kecepatan yang nyaman setiap harinya. Kemudian, tingkatkan durasi secara perlahan hingga 45 menit.
Baca Juga: Ini yang Dirasakan Tubuh Saat Berhenti Mengonsumsi Gula, Mau Coba?
Pelatih tersertifikasi ACE lainnya, Amanda Brooks mengatakan bahwa durasi 20 hingga 30 menit sudah cukup banyak bagi orang-orang yang ingin lari untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
6. Melakukan kardio statis
Endokrinolog tersertifikasi dari New York, Rocio Salas-Whalen mengatakan, jika Anda melakukan kardio statis atau terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kardio, Anda akan memproduksi terlalu banyak kortisol atau hormon stres, yang bisa berkontribusi terhadap lemak perut.
Sementara pelatih tersertifikasi NASM, Adam Padgett menambahkan, jika larimu tampak tak memberikan hasil, cobalah melewatkan sesi lari panjang dan gantilah dengan Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT).
Baca Juga: Selain Diet dan Olahraga, Ini Faktor Mengejutkan yang Bisa Membuat Tubuh Tetap Langsing
HIIT akan mendorong tubuh untuk meningkatkan rasio metabolik dan fokus pada penurunan berat badan. Cobalah lari ke tempat tinggi seperti perbukitan atau melakukan sprint bisa menjadi cara efektif untuk menurunkan berat badan.
7. Kurang latihan beban
Jika ingin menurunkan berat badan, jangan hanya fokus melakukan kardio. Cobalah menggabungkan latihanmu dengan latihan kekuatan setidaknya tiga kali seminggu untuk membangun lebih banyak massa otot.
Jika ingin menghilangkan lemak perut, kita memang tidak bisa secara spesifik menargetkan peluruhan lemak di area tersebut dengan olahraga tertentu.
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Lakukan Ini, Karena Latihan Beban Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus Lho
Namun, pelatih tersertifikasi NASM, Krissi Williford merekomendasikan melakukan latihan berbasis otot perut, seperti dead bugs, plank, side bridges, pallof press, dan hollow holds.
"Latihan-latihan tersebut akan membantu otot perut agar bisa mendukung latihan kekuatan lainnya, misalnya compound lifts seperti squat, deadlift atau bench press," kata Krissi.
8. Stres
Rachel menjelaskan, lemak perut adalah musuh yang perlu dihadapi secara khusus. Jika Anda merasa bisa menurunkan berat badan pada area tubuh lain kecuali bagian perut, maka penyebabnya bisa saja karena genetik.
Namun, bisa juga karena hormon stres atau kortisol. Cobalah melihat kembali pola hidupmu. Mungkin Anda terlalu stres menjalani kehidupan yang sibuk dan serba berjalan cepat.
Ketika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk lari, tubuh akan memproduksi kortisol dalam jumlah banyak dan siklus itu akan terus terulang.
Peningkatan level kortisol akan menyebabkan tubuh menyimpan lemak pada perut lebih banyak daripada area lainnya.
"Jika terus berlangsung, hormon kortisol yang terus tinggi akan menyebabkan penyimpanan glukosa berlebih sebagai lemak pada area perut sehingga menyebabkan lemak perut," kata Erica Patel, MD.
Baca Juga: Kulit Kusam? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya, Stres Jadi Salah Satu Penyebabnya
Jadi, cobalah temukan cara untuk menurunkan level stresmu dan luangkan waktu untuk menenangkan diri, seperti membaca, mendengarkan musik, berendam, meditasi, menulis jurnal, atau sekadar menghabiskan waktu bersama teman-teman dan keluarga untuk memperbaiki perasaanmu.
9. Tidak cocok lari
"Tidak semua pola diet berlaku untuk semua orang, begitu pula jenis olahraga," kata pelatih tersertifikasi ACE, Sara Haley.
Mungkin saja lari bukanlah apa yang dibutuhkan tubuhmu untuk menurunkan berat badan Sara merekomendasikan untuk mencoba tipe kardio lain dan mencampurkannya.
Misalnya, bersepeda, tinju, mendaki, CrossFit, atau berenang. "Carilah olahraga yang membuatmu menikmatinya dan bisa menjalaninya secara konsisten," kata dia. (1Nabilla Tashandra)
Baca Juga: Lewat Lari, Bobot Riki Turun Hampir 30 Kg
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rajin Lari tapi Berat Badan Tak Kunjung Turun, Apa Penyebabnya?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR