Maaf saya kurang pandai menulis kata-kata, untuk itu "Maaf semuanya"
Baca Juga: Kisah Pengorbanan Anak di Uganda Demi Ritual Penyihir: 'Leher Anak Itu Dipotong, Tubuhnya Dirobek'
Kapolsek Malalayang Kompol Franky Manus menjelaskan, awalnya korban ditemukan oleh ayahnya, Minggu (30/6/2019).
Diihadapan Polisi, ayah korban mengaku sebelumnya, dia baru saja turun dari pesawat di Bandara Sam Ratulangi Manado, dengan maksud untuk mengunjungi anaknya.
"Hari Kamis 27 Juni lalu, saya sempat menghubunginya dan berkata Sabtu saya akan pergi ke Manado melihatnya," jelasnya.
Saat tiba di rumah kos, ia mengetuk langsung pintu kamar anaknya.
Beberapa kali diketuk, tidak dibuka oleh korban.
"Saya menelepon tapi tidak diangkat juga, sehingga saya mengambil tangga di kosan tersebut, dan melihat anak saya dari atas," katanya.
Betapa kagetnya ayah korban yang sudah jauh-jauh datang mau melihat anaknya yang sedang kuliah di Manado.
Namun yang ditemuinya anaknya sudah meninggal dunia di dalam kamar dengan kondisi gantung diri memakai kain.
Baca Juga: Luput Dari Pengawasan, Seorang Balita Jatuh Ke Kandang Buaya Saat Ditemukan Beginilah Keadaanya
"Saya kaget dan panggil Jend Zeke penjaga kos dan melaporkan kejadian ini ke polisi," tambanya.
Polsek Malalayang mendatangi lokasi kejadian, dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara Karombasan.
"Keluarga korban melakukan penolakan autopsi, dan sudah diberikan surat penolakannya," ujar Kapolsek.
Menurutnya tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihaknya menemukan surat yang ditulis oleh korban buat keluarganya.
"Diduga korban malu kepada orang tuanya karena sudah lama berhenti kuliah, sampai nekat melakukan hal tersebut," jelas mantan Kapolsek Tomohon Tengah ini. (Eviera Paramita Sandi/Tribun Bali)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Nyoman Nurasha Sedih Lihat Anaknya Gantung Diri & Tinggalkan Sepucuk Surat 'Maaf Sudah Berbohong'
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR