Advertorial
Intisari-online.com - Tepat pada 2 Juli 2019, sebuah fenomena alam gerhana matahari total akan terjadi.
Namun, fenomena ini tidak bisa disaksikan di Indonesia, dan hanya beberapa seperti Amerika dan beberapa Negara bagian selatan seperti Chile dan Argentina.
Sedangkan puncak gerhana matahari terjadi pada saat Indonesia sudah malam, jadi langit akat terlihat gelap.
Saat fenomena alam itu tiba biasanya manusia akan bereraksi menggunakan kaca mata hitam, juga menyaksikan fenomena langka ini.
Selain manusia, hewan-hewan ternyata juga bereaksi ketika menyaksikan fenomena alam ini, berikut di antaranya.
Baca Juga: Inilah Kondisi Medis Langka, Di Mana Manusia Bisa Hidup Kembali, Meski Telah Dinyatakan Meninggal
1. Burung akan bernyanyi lebih atau diam sepenuhnya
Menurut Auduban, burung berbeda akan bernyanyi pada waktu gerhana.
Pengawas Akademi Ilmu Pengetahuan California, Elise Ricards, mengamati ketika berada di Australia selama gerhana 2012, "Saya ingat dengan jelas burung-burung yang berisik di hutan di belakangku terdiam saat gerhana total menghantam pantai."
Bagi mereka fenomena ini akan membuatnya seperti malam hari tiba-tiba muncul, hal itu karena mereka pikir itu adalah malam.
Baca Juga: Berpakaian Terlalu Seksi Wanita Ini Diusir dari Pesawat Karena Dianggap 'Mengacaukan' Penerbangan
2. Laba-laba menurunkan jaringnya
Menurut studi dari Universitas of Cincinnati, laba-laba akan membongkar jaring-jaringnya selama gerhana total.
Ini adalah perilaku aneh, karena laba-laba tidak merusak jaringnya pada malam hari.
Menurut, peneliti ada semacam kebingungan karena kegelapan yang muncul tiba-tiba, atau mungkin laba-laba marah karena mereka kebingungan.
Baca Juga: Luput Dari Pengawasan, Seorang Balita Jatuh Ke Kandang Buaya Saat Ditemukan Beginilah Keadaanya
3. Simpanse akan menutup matanya
Seperti kebanyakan manusia, seharusnya menutup mata ketika menyaksikan gerhana matahari, tanpa kaca mata pelindung.
Bahkan simpanse bereaksi demikian, menurut penelitian di Pusat Penelitian Primata Regional Yerkes di Georgia selama gerhana 30 Mei 1984.
Simpanse mengambil tindakan seperti manusia, ketika langit menjadi gelap.
4. Tupai menjadi mesin berjalan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal perilaku hewan Ethology Ecology & Evolution mengamati tawanan antetope ground tupai selama gerhana 11 September 1965.
Tupai terlihat berjalan lebih banyak selama dua jam hingga gerhana total berakhir.
Menurut peneliti, kemungkinan Tupai sangat gugup, ketika menyaksikan gerhana.
5. Ayam akan bertengger lebih awal
Banyak hewan yang menyaksikan gerhana matahari akan tidur lebih awal, karena mereka mengira hari telah malam.
Selama gerhana Maret 2015, seorang petani di Kepulauan Faroe memfilmkan ayamnya yang baru saja bangun setelah sarapan.
Ketika gerhana matahari pergi, ayam-ayam berkokok seperti mereka baru saja menyaksikan matahari terbit.