Advertorial

Sempat Viral, Ternyata 'Pria Mirip Mumi' Ini Tak Pernah Diserang Beruang, Penyebab Aslinya Jauh Lebih Mengerikan

Nieko Octavi Septiana
Ade S

Tim Redaksi

Sempat viral pria bertahan hidup yang mirip mumi, ternyata ia tak pernah diserang beruang. Sebuah penyakit menyebabkan kondisinya demikian.
Sempat viral pria bertahan hidup yang mirip mumi, ternyata ia tak pernah diserang beruang. Sebuah penyakit menyebabkan kondisinya demikian.

Intisari-Online.Com -Beberapa waktu lalu sempat viral kasus penemuan seorang pria kurus kering yang mirip mumi di sarang beruang.

Sebelumnya dilaporkan bahwa kondisi pria itu menjadi demikian mengenaskan setelah diserang seekor beruang di sebuah hutan di daerah terpencil Rusia.

Pria itu lantas 'disimpan' oleh beruang di sarangnya sebagai cadangan makanan.

Selama di sarang beruang itulah ia bertahan hidup kurang lebih selama sebulan dengan minum urinnya sendiri hingga akhirnya ia berhasil ditemukan anjing pemburu dalam kondisi kurus kering seperti mumi.

Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Kurus Kering Seperti 'Mumi', Ternyata Masih Bertahan Hidup dengan Minum Urinnya Sendiri di Sarang Beruang

Namun ternyata kebenaran kasus itu masih diragukan.

Dilansir dari Metro pada Kamis (27/6/2019), disebutkan bahwa pria mirip mumi itu tak pernah diserang beruang.

Sebuah klaim menyusul setelah pemebritaan tersebut, mengatakan bahwa korban yang bernama Alexander tersebut sebenarnya berada di rumah sakit di Kazakhstan dan tidak pernah diserang beruang.

Setiap rumah sakit di Tuva, Rusia, tempat serangan beruang itu diduga terjadi, telah membantah pria itu pernah menjadi pasien, lapor MailOnline via Metro.

Baca Juga: Hati-hati! Ketombe yang Sulit Hilang dan Kulit Kepala Bersisik Bisa Jadi Tanda Psoriasis

Kisah serangan beruang pertama kali dipatahkan oleh kantor berita EADaily yang berbasis di Moskow.

Sejak itu mereka menawarkan hadiah uang tunai kepada siapa saja yang dapat 'menjelaskaninsidenini'.

Peneliti independen mengatakanorang-orang yang berbicara dalam rekaman itu berbicara bahasa Kazakh dan bukan Tuva.

Sebuah kelompok yang mencari orang hilang di Kazakhstan mengatakan pria itu berasal dari kota Aktobe, tempat dia dirawat di rumah sakit, dan tidak diserang oleh beruang.

Baca Juga: Ayo, Mengenal Psoriasis

Aktobe berjarak sekitar 1.600 mil dari ibukota regional Tuva, Kyzyl.

Organisasi yang dikenal sebagai zello.poisk membuat klaim setelah mencoba mencari tahu tentang Alexander adalah orang yang hilang dengan nama yang sama yang mereka cari.

Mereka meminta rumah sakit di Aktobe untuk membantu mereka dan diberi tahu bahwa dia sedang dirawat dan 'menjadi lebih baik'.

Kelompok itu menambahkan, 'Dia sakit. Tetapi para dokter mengatakan bahwa mereka akan menyembuhkannya.

Baca Juga: Tumpahkan Minuman di Lantai, Seorang Remaja Berakhir Tragis Setelah Diserang Secara Brutal Selama Berjam-jam oleh Tiga Temannya

Sementara itu, dilansir dariDaily Mirror pada Minggu (30/6/2019), seorang dokter yang merawat Alexander mengungkap fakta bagaimana pria itu bisa berakhir di rumah sakit.

Dr Rustam Isaev menyatakan bahwa Alexander tak pernah diserang beruang, tetapi ia menderita psoriasis.

Sebuah video mengerikan tentang dia terlihat kurus dan menderita beberapa luka menjadi viral minggu ini ternyata ulah dari petugas medis yang telah memfilmkan dia secara ilegal.

Dr Isaev mengatakan Alexander sedang dirawat di Pusat Medis Aktobe di Kazakhstan dan dia tinggal di kota Aktobe di Kazakhstan.

Dia telah bersumpah untuk memecat 'anggota staf junior' yang bertanggung jawab atas pemberitaan tak benar itu.

Baca Juga: (Video) Bukannya Panik, Band Ini Justru Reka Ulang Film Legendaris Titanic Saat Mall Diserang Banjir, Caranya Unik

Dia menambahkan, "Sebagai dokter kepala di sini, saya mengatakan ini adalah orang kita, dia bukan dari Tuva atau di tempat lain di Rusia.

"Dia dirawat di rumah sakit kami dan pada akhir minggu ini dipulangkan, dalam kondisi memuaskan, ke perawatan ibunya.

"Dia berbaring di rumah, menderita apatis, dia tidak ingin hidup. Dia dalam keadaan depresi."

Dia mengatakan pria itubisa sampai pada"keadaan seperti itu" setelah gagal merawat kondisi kulitnya dan dirawat di rumah sakit sekitar seminggu yang lalu.

Dia juga menderita luka dekubitus, kata Dr. Isaev.

Dokteri Isaev juga mengatakan ibu lelaki itu sangat kesal dengan video itu dan tidak ingin ada informasi lebih lanjut tentang putranya. Sehingga menurut Dr Isaev sangat penting untuk menghentikan 'desas-desus'.

Artikel Terkait