Advertorial

Film Rasputin yang Berbuntut Panjang, Tuntutan dari Kisah Pribadi Putri yang Difilmkan

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Kisah perkara kriminal yang didasarkan dari tuntutan atas kisah dari film Rasputin, yang akhirnya merugikan perusahaan film.
Kisah perkara kriminal yang didasarkan dari tuntutan atas kisah dari film Rasputin, yang akhirnya merugikan perusahaan film.

Intisari-Online.com – Di awal tahun 1934, seorang emigran Rusia, Putri Irena Alexandrowa Jussupoff, menuntut ganti rugi kepada perusahan film Amerika, Metro Goldwyn-Mayer-Pictures-Corporation, karena dianggap telah merusak nama baiknya.

Penuntut adalah salah seorang dari beberapa keturunan kaisar yang masih hidup. Dia adalah putri adik Czar terakhir yang sejak tahun 1918 resmi menjadi isteri pangeran Jussupoff, salah seorang terkaya di negaranya.

Suaminya (waktu itu berusia 29 tahun), pada tanggal 16 Desember 1916 bersama dengan Pangeran Agung Dimitri, seorang politikus dan seorang dokter telah membunuh Rasputin, "pendeta" penasihat raja yang sangat berpengaruh.

Para pelaku beserta pendukungnya merasa bahwa Rasputin telah menghasut dan mempunyai pengaruh tidak benar terhadap Czar dan Czarina. Demi nusa dan bangsa, Rasputin harus dimusnahkan.

Baca Juga: Grigori Rasputin, Rahib Gila Asal Rusia yang Penuh Berahi, Kutukan Kematiannya Menghancurkan Kekaisaran Rusia

Kisah dramatis inilah yang telah digarap oleh perusahaan film, menjadi sebuah film tegang dengan judul "Rasputin, Pendeta Gila". Secara umum, skenario memang berdasarkan sejarah nyata.

Pada 'kata pengantar" film ini dikatakan bahwa beberapa orang yang diceritakan dalam film ini masih hidup, sedangkan yang lain kebanyakan mati terbunuh.

Czar, Czarina, anak-anaknya dan Rasputin muncul dengan nama aslinya. Sedangkan tokoh-tokoh yang masih hidup yang digambarkan dalam film ini, atas pertimbangan sutradara diganti namanya.

Seperti halnya pangeran Jussupoff dan isterinya masing-masing sebagai Pangeran Paul Chegodieff dan Putri Natascha.

Salah satu hal yang juga penting adalah adanya satu bagian cerita yang sedikit diubah. Putri sebenarnya sama sekali tidak mengenal Rasputin secara pribadi. Walau dia sudah sering mendengar nama tokoh ini.

Baca Juga: Misteri Penyihir Rasputin, 'Orang Bejat' yang 'Mendikte' Kekaisaran Rusia Selama Satu Dekade

Sebelum meletusnya Revolusi, putri tidak suka menonjolkan diri. Dia lebih senang menyendiri dan tidak suka tampil di hadapan umum. Hidupnya tanpa cela, dan dia sama sekali tidak pernah terlibat dalam skandal apapun.

Saat-saat hidup yang sulit dihadapinya dengan tabah. Siapapun yang mengenalnya pasti menaruh hormat, bahkan mengaguminya.

Penampilannya saja demikian mengesankan, sehingga dalam waktu singkat bisa menarik banyak simpati dari orang-orang di sekitarnya.

Gambaran pribadi putri inilah bagi sutradara, tidak cocok dengan konsep cerita film ini secara keseluruhan. Menurut dia, seseorang yang telah membunuh, walau dengan motivasi patriotik sekalipun, tetap tidak akan bisa menarik simpati orang-orang Anglosakson.

Baca Juga: Malam Terakhir Grigori Rasputin, Ketika 'Kesaktiannya' Sempat Menunda Kematiannya

Alasan inilah yang membuat film ini, dimasuki pula unsur lain di samping patriotisme yaitu motivasi pembalasan dendam, membela kehormatan isteri.

Karena itu dalam film ini putri digambarkan sebagai pengagum besar Rasputin. Dia sering mendatangi tempat tinggal Rasputin.

Di sinilah pada suatu hari pendeta itu berkata kepada putri, ketika dia main cinta: "Kau dan aku sekarang akan menghukum Paul". Dalam film ini tidak jelas apakah putri dirayu atau diperkosa.

Terkesan atas pe ngalaman ini, putri kemudian mengatakan kepada suaminya: "Saya rasa dia utusan Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Saya tidak pantas menjadi istrimu".

Ketika putri menyaksikan film ini, dia merasa terpukul dan terhina. Tidak diragukan lagi, bahwa tokoh Natascha memang menggambarkan putri Jussupoff. Dengan film ini putri merasa benar-benar seperti di "telanjangi" dan merasa dihina.

Baca Juga: Bukan Hanya Orang Biasa, Kekaisaran Rusia pun Pernah Tunduk oleh Seorang Dukun Bernama Grigori Rasputin

Dia langsung mengambil langkah untuk mencegah beredarnya film ini. Ketika dia tidak berhasil, putri berusaha meminta agar film ini dipotong pada bagian-bagian yang ada putri Nataschanya.

Perusahaan film menolak permintaan ini. Mereka bersikeras bahwa tokoh pangeran Chegodieff dan putri Natascha dalam film ini hanya fiktif saja. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan putri Jussupoff.

Menghadapi sikap yang keras ini, akhirnya putri mengambil tindakan dengan mengajukan pe rkara ini ke pengadilan London, dengan alasan, nama baik dicemarkan dan ia minta ganti rugi.

Perkara ini mulai disidangkan di pengadilan London pada tanggal 27 Pebruari 1934, dipimpin oleh hakim yang terkenal pada waktu itu, Mr. Justice Avory.

Baca Juga: Grigori Rasputin Dibunuh pada Saat yang Sama dengan Pembunuhan Pangeran Ferdinand yang Menyebabkan Perang Dunia I, Kebetulankah?

Putri memakai pengacara terkenal, Sir Patrick Hastings. Sedangkan perusahaan film memakai empat orang pembela yang dikepalai oleh pembela kelas satu, Sir William Jowitt, yang seperti halnya Hastings, juga termasuk pembela elite di Inggris.

Dalam pidato pembukaannya, Sir Patrick Hastings membeberkan pembunuhan Rasputin dan latar belakang pembunuhan ini. Dibeberkannya juga semua pengaruh-pengaruh buruk "petani Rusia" yang sederhana ini terhadap pasangan kepala negara.

Diterangkannya juga, bahwa pengaruh ini diperolehnya berkat keberhasilannya menyembuhkari putra kaisar dari pendarahan yang hampir merenggut jiwanya. Kemampuan ini dianggap berasal dari kekuatan hipnotis gaib.

Semua- orang, bahkan sampai kalangan tinggi, juga percaya bahwa dia "utusan Tuhan", bahkan mereka menganggapnya "manusia Tuhan". Eksesnya dalam bidang seks tidak mengurangi simpati orang terhadapnya.

Baca Juga: Rasputin, Penyihir Kerajaan Rusia yang Menyisakan Kutukan 'Maut' Bagi Para Pembunuhnya

Dutabesar Perancis, Paleologue, menulis apa yang, didengarnya dari seorang bangsawan wanita Rusia pada akhir September 1914, tentang penampilan aneh di istana kaisar: "Secara badaniah, dia begitu menjijikkan, tangannya kotor, kuku-kukunya hitam, janggutnya tidak terpelihara ....

Namun saya akui, bahwa dia begitu menyenangkan. Perangai dan fantasinya luar biasa. Bahkan dia pandai sekali berbicara. Dia bisa merangkai kata-kata demikian indahnya dan yang mengandung arti yang dalam".

Ketika pada suatu hari Paleologue menyampaikan cerita wanita bangsawan ini kepada seorang menteri luar negeri Rusia, dia begitu terkejut: "Demi Tuhan, jangan bicarakan orang itu lagi. Dia begitu menjijikkan ... Dia bukan saja petualang dan penipu, tetapi dia titisan setan, manusia anti Kristus".

Sebaliknya Paleologue yakin, bahwa kekuatan batin (tenaga dalam) Rasputin itu mungkin saja memang dimilikinya karena: "Tidak mungkin dia berani coba-coba jadi ‘tukang sihir' semacam itu, kalau saja dia tidak yakin akah bakat istimewa yang dimilikinya.

Baca Juga: Misteri dan Kisah Hidup Penyihir Grigori Rasputin Mengingatkan Kita bahwa Rusia Pernah Mengalami Masa-masa Mengerikan

Keyakinan akan kekuatan mistik yang dimilikinya itulah yang menjadi dasar kekuatan pengaruhnya". (Dari buku harian Palcologue, tanggal 1 Oktober 1915).

Pengaruh Rasputin di istana memang besar. Ini dimanfaatkannya untuk merealisir keinginannya: Ikut campur dalam politik.

Sejak semula ia tidak setuju kalau perang berkelanjutan. Ia memperingatkan hal itu akan bisa membawa malapetaka. Dia menasihati agar kaisar membuat perjanjian perdamaian terpisah.

Banyak yang mengatakan, bahwa Rusia tidak akan terlibat perang andaikata Rasputin tidak dibunuh orang pada tanggal 28 Juni 1914 dan sampai bulan September di jauhkan dari Petersburg.

Kemudian dia tidak henti-hentinya memperingatkan agar kaisar menghentikan pertumpahan darah.

Baca Juga: Misteri Kematian Grigori Rasputin yang Tewas Diracun Sianida dan Kutukannya terhadap Rusia

Angkatan perang St. Petersburg sudah melihat adanya bahaya pengaruh Rasputin ini. Karena kaisar sendiri pernah berkata: "Jika saya sedang bingung menghadapai suatu persoalan, maka cukup lima menit saja saya berbincang dengan Gregory (Rasputin) untuk memperoleh ketenangan.

Efeknya masih kurasakan berminggu-minggu kemudian..." (dari buku harian Paleologue, 12 Oktober 1915).

Di kalangan pemerintah Rusia, Rasputin dianggap sebagai pengacau terbesar, yang disogok orang Jerman untuk menjatuhkan Czar kemudian dengan pengaruhnya terhadap Czarina, sedikit demi sedikit ingin mengambil alih pemerintahan. Dalam tubuh angkatan perang akhirnya timbul hasrat untuk membunuh Rasputin.

Setelah pengacara putri selesai memberi keterangan jelas mengenai duduk perkara yang sesuai dengan sejarahnya, film pun diputar. Dan putri dipanggil ke muka pengadilan.

Baca Juga: Misteri Kematian Rasputin, Penasihat Spiritual Dinasti Terakhir Kekaisaran Rusia yang Kebal Sianida

"Seingat Sir Patrick Hastings, putri merupakan saksi seperti yang diharap setiap pembela. Selama dalam pemeriksaan yang tentu saja sangat memalukan, putri tetap bersikap seperti biasa, sama sekali tidak berubah. Biarpun didesak ia tetap tenang dan tidak marah. Dengan sopan dan dengan bahasa Inggris yang baik dia menjawab semua pertanyaan tanpa ada rasa jengkel. Walau banyak pertanyaan yang membuat orang lain naik pitam.

Pertanyaan mengenai hubungan dirinya dengan Rasputin, putri menekankan bahwa dia sama sekali tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Memang ia sudah mendengar tentang peran Rasputin di istana.

Putri juga tahu bahwa karena Rasputin berhasil menyembuhkan putra Czar, dia memiliki pengaruh yang kuat di istana kaisar.

Mengenai nasib pribadinya, putri mengatakan bahwa dia dan suaminya sudah tidak punya apa- apa lagi. Dan dari istananya Moika, di Petersburg, hanya tinggal fotonya.

Dari pernyataan ini, hakim menyambung dengan pertanyaan: "Siapakah orang yang paling berperan dalam pembunuhan Rasputin ini?"

Baca Juga: (Video) Membelot dari Latihan Militer Rusia, Paus Ini Kembalikan Ponsel Wanita yang Jatuh di Laut

"Suami saya".

"Menurut Anda, siapakah sebenarnya yang digambarkan sebagai Natascha dalam film ini?"

"Saya rasa itu saya sendiri".

"Apakah Chegodieff mempunyai arti bagi Anda?" "Saya rasa, itu menggambarkan suami saya".

"Apakah istana Moika di Petersburg itu milik suami Anda sendiri, atau apakah ada orang lain?" "Itu milik suami saya".

Atas pertanyaan lain dari pembelanya, saksi bercerita bahwa dia tahu pasti apa yang akan terjadi, setelah penggambaran Rasputin dan putri Natascha.

Baca Juga: Kode Rahasia Harta Karun Kekaisaran Tsar Rusia Berhasil Dipecahkan oleh Pemuda Jenius, Apa Saja Isinya?

Dalam pertanyaan selingan, Sir William Jowitt, pengacara dari perusahaan film, menekankan dan mengarahkan perhatian pengadilan akan adanya perbedaan karakter yang terdapat pada putri yang sebenarnya dengan putri dalam film.

Ketika pengacara perusahaan film menuduh bahwa putri mengajukan tuntutan yang sama terhadap negara-negara lain, hanya untuk mendapatkan uang, putri memprotes keras.

"Saya mengajukan tuntutan ini hanya untuk membela kehormatanku. Oh, saya tidak akan melakukan hal ini jika hanya ingin memperoleh uang".

Namun putri harus mengakui, bahwa dia tidak hanya menuntut perusahaan film di negerinya saja tetapi juga perusahaan film di Austria, Jerman, Perancis, Italia dan Amerika Serikat.

"Apakah Anda juga mengajukan tuntutan yang sama terhadap 288 perusahaan film?"

Baca Juga: Keaslian DNA Tulang Keluarga Tsar Berhasil Dibuktikan, Penguburan Sesuai Tata Cara pun akan Dilakukan

"Ya, benar.”

"Jika tujuan Anda melakukan semua ini hanya karena uang, saya dapat mengerti. Namun bila ini dimaksudkan untuk membersihkan nama Anda, apakah proses saja sudah cukup?"

"Ya, benar".

"Jadi apa arti tindakan Anda terhadap lebih dari 200 perusahaan film ini?" "Yang saya inginkan ialah dihentikannya pemutaran film ini".

Para pembela perusahaan film lagi-lagi menekankan bahwa pengarang skenario berhak untuk mengubah sedikit jalan cerita yang sebenarnya. Dikatakan oleh pembela, bahwa karakter pangeran yang di film lebih banyak persamaannya dengan watak Pangeran Dimitri daripada suami putri.

Dan jika orang mencari hubungan sejarah dengan putri Natascha, maka mungkin yang dimaksud bukan si penuntut melainkan wanita istana lain. Tokoh Natascha sebenarnya juga hanya fantasi dari pengarang skenario.

Baca Juga: Polemik Pembunuhan Keluarga Tsar: Saksi Melihat Lima Orang Tahanan Wanita

Tetapi yang jelas, selama proses pengadilan, putri berhasil memberikan kesan yang baik. Orangnya cantik, ia berbicara dengan bahasa Inggris yang baik. Dandanan dan penampilannya benar-benar memukau para juri dan hakim.

Setelah putri selesai diperiksa, Hastings memanggil seorang bekas diplomat Rusia, Eugen Sabline. Sabline menerangkan bahwa tak seorangpun bisa dimintai pertanggungah jawab atas kematian Rasputin, kecuali Pangeran Jussupoff.

Tokoh pangeran Chegodieff dalam film memang tidak diragukan lagi memang menggambarkan Pangeran Jussupoff. Demikian juga tokoh Natascha merupakan gambaran isterinya. Film ini memang mengejutkan bagi mereka. Demikian kesaksiannya.

Sir Patrick Hastings sebeharnya lebih senang bila Pangeran Jussupoff tidak diinterogasi dulu, karena dia pernah membunuh orang. Nanti ia harus mengakuinya di depan umum. Penggambaran itu nantinya bisa memberi kesan kurang baik bagi para juri.

Baca Juga: Teori Baru Mengenai Pembunuhan Keluarga Tsar Nicholas II

Tetapi pihak lawan memaksa saksi ini maju ke pengadilan, kalau Putri JussupofF bersikeras tidak terlibat dalam pembunuhan Rasputin.

Penampilan pangeran ini sama meyakinkan seperti isterinya dan jawabannya mantap dan sama sekali tidak gelisah bila ada pertanyaan-pertahyaan yang gencar.

Dia menceritakan, mengapa dia sampai pada keputusan menyingkirkan Rasputin. Di kalangan patriot Rusia, ada keyakinan bahwa pendeta ini sebenarnya mata-mata jerman, yang ingin menjatuhkan kekuasaan Jendral dan menteri yang berpengaruh, dan bermaksud menggeser Czar untuk kemudian menandatangani perdamaian tersendiri.

Orang semacam ini yang harus disingkirkan dulu.

Demikianlah ceritanya: Waktu itu malam tanggal 16 Desember 1916. Rasputin diundang ke istana untuk dijamu makan kue dan minum anggur. Seorang dokter dari komplotan mereka telah membubuhi racun cyankali dalam hidangan itu “yang cukup untuk mematikan seekor lembu jantan".

Baca Juga: Menjadi Tsar Pertama Rusia, Ini 7 Fakta Menarik Ivan 'the Terrible'

Dia dijamu di sebuah ruang bawah tanah yang kedap suara yang dalam waktu singkat diubah menjadi ruang besar yang indah yang pantas untuk tempat pangeran menerima tamu istimewa. Sementara anggota komplot lain memutar musik gembira ditingkat satu.

Waktu mendengar musik itu, Rasputin bertanya, apa arti musik itu. Dikatakan oleh pangeran bahwa isterinya sedang menjamu tamunya di tingkat satu dan tamunya ini senang musik tersebut.

Pangeran menambahkan tamu-tamu dan isterinya akan segera turun menemui dan berkenalan dengan Rasputin. Sebenarnya semua itu tipuan. Isteri pangeran waktu itu tidak berada di istana. la sedang ke Krim dan sama sekali tidak tahu menahu apa yang sedang terjadi di istananya.

Sebenarnya Rasputin sudah sering mendengar tentang kecantikan isteri Jussupoff. Dan sudah lama berhasrat untuk berkenalan dengannya. Anehnya dalam jamuan ini, Rasputin selalu menolak minuman maupun kue yang ditawarkan kepadanya. Apakah dia sudah mencium akan adanya bahaya?

Baca Juga: Kode Rahasianya Berhasil Dipecahkan oleh Pemuda Jenius, Apa Saja Isi Harta Karun Kekaisaran Tsar Rusia?

Jussupoff terus mengajak dia bercakap-cakap sambil main gitar. Akhirnya Rasputin menerima juga tawaran anggur dan kue yang segera direguk dan dimakannya. Jussupoff menahan napas. Tetapi tidak terjadi apa-apa. Pangeran heran dan bingung.

Jussupoff tidak mengetahui bahwa cyankali tidak berbahaya bila dimakan dengan gula. Kue dan anggur yang manis telah menetralisir racun cyankali. Pendeta hanya mengeluh sakit perut saja.

Dengan alasan mau mengambil obat, akhirnya Jussupoff dengan putus asa naik ke tingkat satu menemui kawan-kawannya untuk membicarakan hal itu. Mereka mengusulkan agar mengambil pistol saja dan menembak Rasputin.

Setelah ditembak, Rasputin menggeram seperti binatang buas. Dia jatuh terlentang. Demikian cerita pangeran.

Baca Juga: Ini 3 Benda Pusaka 'Sakral' yang Diwariskan Turun-temurun pada Kaisar Jepang, Konon Pendeta Tidak Bisa Melihatnya

"Apakah Rasputin waktu itu seperti sudah benar-benar mati?" "Ya".

"Dan apakah Anda mengabarkan hal ini kepada komplotan Anda?" "Ya, kepada Pangeran Dimitri dan dua politikus lain yang turun begitu mendengar letusan tembakan".

"Apakah kemudian Rasputin hidup kembali?"

"Ya, tiba-tiba dia bangkit melompat dan mulai menggeram". Kemudian Rasputin berusaha meraih bahu Jussupoff dan mau mencekik lehernya. Tetapi dia berhasil melepaskan diri dan naik ke atas.

Ketika mereka berempat turun. Rasputin sedang merangkak ke atas siap untuk menyerang mereka, seperti binatang buas yang terluka dan menggeramgeram. Tiba-tiba dia berdiri, lalu keluar melalui pintu menuju kebun.

Baca Juga: Berusia 2.000 Tahun, Arkeolog Temukan Kamar Rahasia di Istana Emas Kaisar Nero di Roma

"Dan bagaimana akhirnya Rasputin terbunuh?"

"Puriskewitsch memberikan dia tembakan tiga kali dari istana dan salah satu tembakan ini mematikannya".

"Apakah dia waktu itu sudah benar-benar mati?"

"Belum juga".

"Apakah Anda kemudian masih berusaha membunuhnya?"

"Ya, dengan popor senjata".

Baca Juga: Grigori Rasputin, Rahib Gila Asal Rusia yang Penuh Berahi, Kutukan Kematiannya Menghancurkan Kekaisaran Rusia

"Sebenarnya sebelum ini saya belum pernah membunuh. Tetapi saya merasa tugas saya untuk membunuh Rasputin, maka saya melakukannya".

Letusan senjata api telah terdengar oleh seorang perwira polisi yang telah diberitahu apa yang sedang terjadi di istana. Karena perwira ini yakin kalau mereka melakukan hal yang benar, maka dia tidak berniat melaporkan kejadian ini.

Di waktu menyingkirkan mayat Rasputin (dibuang ke Newa), pangeran sama sekali tidak ikut ambil bagian, karena dia tidak sadarkan din setelah kejadian ini. Untuk perbuatan ini dia tidak diadili. Dia hanya dibuang ke daerah Rusia yang terpencil.

Dalam pemeriksaan selanjutnya, didengar keterangan para saksi untuk ditanya apakah mereka mengenali pangeran dan isterinya dalam film ini.

Seorang diplomat yang selama perang berlangsung menjabat sekretaris pertama pada kedutaan besar Inggris di St. Petersburg menjelaskan bahwa dia tidak ragu lagi, tokoh pangeran Chegodieff dan putri Natascha dalam film itu menggambarkan pangeran Jussupoff dan isterinya.

Baca Juga: Akihito Turun Takhta: Fakta Kehidupan 'Sakral' Kaisar Jepang, Satu-satunya Raja di Dunia yang Masih Bergelar Kaisar

Hal yang sama dinyatakan oleh dua perwira, seorang jendral, yang selama perang menjadi kepala misi militer di Petersburg dan seorang admiral, atase Angkatan Laut.

Seorang Rusia lain dari Universitas London sebaliknya berkata: kedua tokoh dalam film yang diperdebatkan itu sama sekali tidak menggambarkan siapapun. Dan sangat berbeda dengan pangeran Jussupoff dan isterinya.

Pembela perusahaan film kemudian hanya dapat mengharapkan sukses jika berhasil meyakinkan para juri bahwa menurut orang yang tidak tahu apa-apa, tidak ada kesamaan antara tokoh-tokoh film dengan pasangan suami isteri Jussupoff. Sir William

Jowitt meyakinkan para juri bahwa mereka bisa membuktiikan bahwa karakter tokoh di film sangat berbeda dengan pasangan Jussupoff. Tetapi bukti berkata lain.

Baca Juga: Lyudmila Pavlichenko, Sniper Cantik Rusia yang Dijuluki 'Malaikat Pencabut Nyawa', Tembak Mati 309 Serdadu Nazi

Dengan demikian pembela putri, Sir Patrick Hastings, tidak usah susah-susah. Setelah dia membeberkan sekali lagi semua dasar-dasar identitas yang menyamai tokoh dalam film dan yang sebenarnya, dia pun menambahkan:

"Jika tergugat menang, maka perusahaan film akan mendapat hak seenaknya memfilmkan kehidupan pribadi seseorang, tetapi mengingkarinya kalau digugat oleh orang yang bersangkutan dengan alasan: dandanannya lain atau mereka berhak untuk mengubah jalan cerita yang sebenarnya.

Tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan. Dalam kasus ini hal yang tak bisa diungkiri: putri di sini ditampilkan sebagai seorang wanita yang dinodai oleh seorang bajingan. Ini adalah pelanggaran berat terhadap kehormatan seseorang, dan ini harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan film yang bersangkutan.

Keputusan hakim dapat diduga, karena tampaknya dia menaruh simpati pada penggugat. Sudah ada saksi yang mengatakan bahwa tokoh Natascha memang menggambarkan pribadi putri Jussupoff.

Baca Juga: Demi Habisi Pasukan Nazi, para Sniper Wanita Rusia Rela ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari

Kalau pembela perusahaan film mengatakan bahwa tidak apa-apa kalau wanita diperkosa, pendapat itu tidak bisa diterima.

Selama dua jam para juri berembuk. Kemudian akhirnya diputuskan, perusahaan film bersalah dan untuk itu mereka harus membayar ganti rugi sebesar $ 25.000,- kepada putri.

Perusahaan.film naik banding karena ganti rugi dianggap terlalu tinggi. Pengadilan banding menolak, karena mereka menganggap itu suatu keputusan yang seadil-adilnya. Keputusan ini diterima perusahaan-perusahaan film dengan sangat terkejut.

Sejak itu dalam menggarap kejadian modern yang sifatnya pribadi, orang lebih berhati-hati. (Maximilian Jacta – Seperti pernah dimuat di Rubrik Perkara Kriminal – Majalah Intisari edisi Januari 1981)

Baca Juga: Penggemar Film Avengers: Endgame Masuk UGD, Setelah Menangis Selama Sepanjang Film Diputar

Artikel Terkait