Advertorial
Intisari-Online.Com -Beredar momen dramatis ketika seorang pria bersenjata dibekuk polisi setelahmemberondongUniversity of North Carolina (UNC) di Charlotte, AS dengan tembakan.
Dilansir dari Daily Mail pada Rabu (1/5/2019), video ponsel amatir menunjukkan momen dramatis ketika seorang pria bersenjata berhasil dibekuk polisi.
Akibat penembakan yang ia lakukan pada Selasa (30/4/2019) dua orang tewas di tempat dan empat lainnya luka-luka.
Dalam video itu, seorang laki-laki mengenakan sweater bertudunghitam dan celana abu-abu digiring oleh petugas.
Baca Juga : Jahe Memang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh, Tapi 9 Orang dengan Kondisi Ini Tidak Boleh Mengonsumsinya
Tersangka terlihat membungkuk dan wajahnya menunduk saat dia berjalan.
Tersangka telah diidentifikasi dalam laporan media lokal sebagai Trystan Andrew Terrell, seorang mantan mahasiswa berusia 22 tahun di jurusan sejarah.
Dilaporkan WCNC-TV dalam Daily Mail, Terrell dikabarkan telah putus kuliah sebelum semester ini.
Badan Layanan Medis Darurat Mecklenburg mengatakan dua orang ditemukan tewas di tempat kejadian, dua lainnya memiliki cedera fatal yang mengancam jiwa dan dua lainnya memiliki cedera yang tidak mengancam jiwa.
Banyak mahasiswa UNC memposting foto di media sosial yang menunjukkan diri mereka terkunci.
Petugas tim SWAT dengan cepat menanggapi kejadian itu.
Instansi penegak hukum termasuk Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg dan Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api bergerak ke lokasi.
Petugas dilaporkan melewati setiap gedung untuk mengamankan kampus.
Video dramatis yang diposting di media sosial menunjukkan para siswa dievakuasi dari kampus Charlotte.
Petugas polisi berseragam terlihat berlari menuju lokasi penembakan sementara mahasiswa yang panik melarikan diri ke arah yang berlawanan, beberapa dengan tangan di atas.
Helikopter juga terlihat terbang di atas kepala pada saat-saat menegangkan.
Twitter resmi UNC Charlotte menuliskan: 'NinerAlert: Penembakan dilaporkan dekat kennedy.Lari, Sembunyi, Bertahan.Amankan diri Anda segera. '
Tweet lain berbunyi: 'NinerAlert: Penguncian kampus berlanjut.Tetaplah di lokasi yang aman.Pantau email dan homepage UNCC.'
Satu video yang diposting ke media sosial menunjukkan sekelompok besar siswa dengan tangan terangkat.
Ketika itu kampus ini menjadi tuan rumah sebuah konser di stadion sepak bola kampus. Konser itu untuk menandai hari terakhir kelas.
Banyak mahasiswasedang dalam perjalanan ke Stadion Jerry Richardson untuk melihat rapper Waka Flocka Flame.
Universitas ini memiliki lebih dari 26.500 mahasiswa dan 3.000 staf pengajar dan staf.
Sam Rice, seorang senior di tim tenis UNC Charlotte, mengatakan kepada Spectrum News bahwa dia sedang belajar di perpustakaan untuk ujian akhir ketika dia mendengar orang-orang berteriak 'penembak, penembak.'
Dia mengatakan dia mendengar polisi berteriak agar orang -orang tiarap.
"Rasanya tidak nyata," ujarnya.
Susan Harden, seorang profesor UNCC dan Komisaris Kabupaten Mecklenburg, berada di rumah ketika dia mendengar tentang penembakan itu.
Baca Juga : Ini Batasan Waktu Anak di Bawah Umur 5 Tahun Menatap Layar Elektronik Menurut WHO
"Siswa harus dapat belajar dengan damai dan aman dan profesor harus mampu melakukan pekerjaan mereka dengan aman."
Walikota Charlotte, Vi Lyles, menulis di twitternya, "Kami terkejut mengetahui situasi penembak aktif di kampus UNC Charlotte.
Pikiranku bersama keluarga dari mereka yang kehilangan nyawa, mereka yang terluka, seluruh komunitas UNCC dan para responden pertama yang berani yang bertindak untuk membantu orang lain."
Baca Juga : Anak Anda Lahir pada Pagi Siang atau Malam Hari? Yuk, Cari Tahu Kepribadiannya Sesuai Waktu Lahir Anak Anda!
Sementara Gubernur North Carolina, Roy Cooper,mengapresiasi tindakan cepat petugas.
"Ini adalah hari yang tragis untuk Charlotte dan universitas yang hebat ini.
Kami meratapi nyawa yang hilang dan kita semua akan berada di sini untuk saling mendukung.
Saya memuji responden pertama atas tindakan cepat mereka dan saya bersyukur bahwa kampus sekarang aman."
Penembakan massal paling mematikan di kampus pendidikan tinggi di Amerika Serikat terjadi di Virginia Tech University di Blacksburg, Virginia, pada 16 April 2007, ketika seorang mahasiswa Korea Selatan menewaskan 32 orang dalam sebuah penembakan mengamuk, sebelum bunuh diri.
Baca Juga : Sakit Leher Karena Selalu Terpaku pada Ponsel? Ini Tips Mencegahnya!