Intisari-Online.com - Saat masih sekolah, siswa dapat belajar kepemimpinan dengan menjadi ketua kelas atau organisasi.
Namun, sebelumnya siswa tersebut harus melalui sebuah pemilihan terlebih dahulu.
Jika menang, dia akan bertanggung jawab pada organisasi di bawahnya.
Jika kalah pun, harusnya itu jadi hal yang lumrah baginya.
Baca Juga : Jika Menderita Satu dari 8 Penyakit Ini, Lebih Baik Anda Berolahraga daripada Berobat
Namun berbeda dengan kasus yang beredar di Malaysia.
Seorang ibu merasa tidak puas dan mengadukan komite pengawas pemilihan ke Departemen Pendidikan Malaysia.
Alasan sang ibu mengadu karena anak laki-lakinya tidak bisa menjadi ketua kelas.
Melansir laman Malaysia Kini pada Senin (29/4/2019), Kalaichelvi Nadarajan mengajukan pengaduan ke Kementerian Pendidikan pada 4 Februari 2019.
Baca Juga : Jokowi Pindah Ibu Kota ke Luar Jawa, Rencana Memindah Pusat Pemerintahan Terjadi Sejak Kolonial-Orba
Sang anak yang masih berusia 11 tahun diketahui bersekolah di Sri KDU.
Setelah Grid.ID telusuri di laman resmi, Sri KDU merupakan sekolah Internasional di Malaysia, yang mengedepankan eksplorasi siswa.
Kalaichelvi Nadarajan memprotes keputusan pihak sekolah, namun pernyataannya ditolak oleh pihak sekolah.
"Anak saya bekerja keras, menunjukkan pencapaian dalam program akademik dan ko-kurikulum,"
Baca Juga : Sanggup 'Penggal' Negara Malaysia Jadi 2 Bagian, Inilah Kekuatan Tempur TNI di Natuna
"Bahkan menduduki peringkat teratas di dewan pengawas tahun lalu," ungkap Kalaichelvi seperti yang Grid.ID lansir dari laman Malaysia Kini.
Pihak sekolah juga telah memberi pernyataan tentang kasus yang menyeret nama mereka.
"Dalam evaluasi komite di sekolah Sri KDU, siswa yang terpilih menjadi ketua adalah kandidat yang lebih baik untuk posisi itu,"
"Pemilihan didasarkan pada hasil dari seluruh proses pemilihan," ungkap AK Chan, Chief Operating Officer (COO) Sri KDU, seperti yang Grid.ID lansir dari laman Malaysia Kini.
Selain pada hasil suara, pemilihan ketua kelas juga didasarkan pada beberapa pertimbangan, terutama sikap siswa.
"Pemilihan ini juga didasarkan pada pengamatan komite pada sikap siswa, kesabaran komitmen, dan ketekunan,"
"Serta rasa hormat pada badan pengawas," imbuh Chan. (Nopsi Marga)
Artikel ini pernah tayang di Grid.id dengan judul "Anaknya Tak Dipilih Jadi Ketua Kelas, sang Ibu Lapor ke Kementerian Pendidikan!"
Source | : | grid |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR