Intisari-Online.com – Sepertinya dunia benar-benar berlawanan dengan Brandon Larson.
Sebagai seorang anak, Larson memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan daripada IMT (indeks massa tubuh)-nya.
Ayahnya adalah seorang pecandu narkoba dan alkohol, dan keluarganya harus mengorek dasar-dasarnya.
Berat badannya tidak pernah menjadi prioritas utama, itu sebabnya saat ia berusia 20 tahun, beratnya mencapai 163 kilogram.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga dengan Trik Diet Ala Jepang, Yuk Dicoba!
Tetapi ketika anaknya lahir, Larson tahu bahwa ia harus membuat perubahan. Dan perubahan yang ia lakukan, mencapai penurunan berat badan hingga 81 kilogram.
“Saya ingat bermain di luar dan ikut dalam pramuka. Saya tidak terlalu gemuk, tetapi pasti saya kelebihan berat badan,” kata Larson kepada Men’s Health.
Sepanjang SD, Larson menyembunyikan berat badannya di balik topeng humor, ia terus-menerus menjadi badut kelas untuk menyembunyikan rasa sakitnya.
“Saya selalu merasa harus memberikan sesuatu atau membuktikan sesuatu untuk disukai,” katanya lagi.
Baca Juga : Benarkah Stres Selalu Bikin Berat Badan Turun? Ah, Justru Sebaliknya!
Akhirnya, Larson pindah ke sekolah menengah baru yang ia tidak mengenal siapa pun, dan terus bertambah berat badannya karena kesepian.
Pada saat yang sama, ayahnya pun kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol.
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR