Selain standar penghasilan, kriteria lain yang diinginkan misalnya tinggi badan, warna kulit, paras wajah, dan lainnya.
Lex mengatakan, membuat standar kriteria pasangan merupakan kesempatan bagi seorang perempuan untuk menjaring orang yang akan dipilihnya menjadi pasangan.
Tiap orang tentu memiliki target spesifik yang berbeda-beda.
Sebaliknya, tidak punya standar kriteria pasangan sama sekali dan cenderung pasrah justru merupakan tindakan keliru.
Misalnya, dengan menanamkan pada diri bahwa diri kita hanya membutuhkan jodoh yang apa adanya.
“Mencari pasangan kan seumur hidup. Kalau kita ingin menjalani hubungan serius, kita pasti cari yang terbaik yang kita tahu,” ucap Lex.
Ia mengibaratkan dengan rencana naik gunung yang memiliki risiko besar, tentu kita harus membuat persiapan matang.
"Saat membeli peralatan kita pasti beli peralatan yang terbaik. Kita enggak bisa beli barang yang apa adanya kalau kita tahu perjalanan kita akan panjang dan berbahaya," ujarnya.
Bicara tentang gaji yang diinginkan, sebenarnya hal itu bebas saja tergantung pada gaya hidup masing-masing.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR