Suplemen zat besi ini disarankan diberikan rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia 6 bulan.
Suplemen terutama ditujukan pada negara dengan prevalensi anemia > 40%. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia (dengan berbagai penyebab) pada balita di Indonesia sebesar 40,5%.
Indonesia belum memiliki data prevalensi nasional untuk anemia defisiensi besi.
Pemberian suplementasi besi secara rutin telah direkomendasikan oleh IDAI dan perlu dikaji efektivitasnya.
Baca Juga : Tidak Semua orang Membutuhkan Suplemen Vitamin, Jangan Sampai Asal Konsumsi Ya...
Seng
Mineral lain yang penting bagi bayi dan anak-anak adalah zink (seng).
Pemberian xink terbukti dapat menurunkan insiden diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan linear dan memiliki efek positif dalam menurunkan angka kematian terkait penyakit infeksi.
Suplementasi zink diberikan rutin selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali, pada bayi usia 6-23 bulan.
Baca Juga : Pintar-pintarlah Memilih Suplemen saat Puasa, Suplemen yang Salah Justru Membuat Kita Lapar
Yodium
Yodium merupakan mineral yang penting untuk pertumbuhan berat dan tinggi badan serta perkembangan kecerdasan otak.
Balita yang mengalami kekurangan yodium akan memiliki intelligent quotient (IQ) yang lebih rendah 13,5 poin dibandingkan balita yang cukup yodium.
Oleh karena itu, sesuai pedoman WHO suplementasi yodium hanya diberikan pada kelompok balita yang rentan kekurangan yodium.
Baca Juga : 7 Nutrisi Penting Ini Bisa Jadi Alasan Kita Boleh Mengonsumsi Suplemen
Vitamin dan mineral lainnya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tidak memiliki dampak kesehatan yang besar dan biasanya dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari. (Nakita/Nia Lara Sari)
Artikel ini telah tayang di Nakita.grid.id dengan judul: Berita Kesehatan Anak: Ini Aturan Konsumsi Suplemen untuk Anak
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR