Pasukan Mayjen Gordon, kendati harus bergerak mundur tapi mampu menyiapkan pertahanan yang memadai.
Gerak maju pasukan Jepang untuk menguasai jembatan strategis di kawasan Gemas sempat terhambat dan jatuh banyak korban.
Sekitar 600 personil pasukan Jepang tewas akibat perlawanan sengit Sekutu. Tapi bantuan pasukan Jepang yang lebih besar menyusul sehingga pasukan Sekutu terdesak.
Pasukan 8th Division akhirnya memutuskan mundur sambil merusak jembatan. Namun, berkat kemampuan batalyon teknik Jepang, jembatan strategi Gemas bisa diperbaiki lagi dalam waktu enam jam.
Pasukan 8th Division yang dalam kondisi kocar-kacir terus berusaha mundur ke arah Barat dan tak sempat membawa para korban yang terluka.
Untuk menahan gerak maju pasukan Jepang yang akan mendarat di pantai Muar River, Mayjen Gordon menempatkan pasukan dari 45th Indian Brigade. Tapi kemampuan 45th Indian Brigade untuk melawan pasukan Jepang ternyata demikian lemah.
Setelah terjadi pertempuran yang berlangsung singkat, 45th Indian berhasil dihancurkan pasukan Jepang.
Hampir semua personil pasukan 45th Indian tewas, termasuk komandan brigade, Brigjen H C Duncan dan tiga komandan batalyon lainnya.
Meskipun terus mengalami kekalahan sambil mengundurkan diri ke arah Selatan pasukan Sekutu sebisa mungkin tetap memberikan perlawanan.
Di bawah pimpinan Letkol Charles Anderson, pasukan gabungan India dan Australia setelah berhasil menarik mundur kekuatannya selama empat hari bahkan berhasil membangun pertahanan yang tangguh di kawasan Parit Sulong.
Tapi pertahanan Sekutu di Paril Sulong akhirnya berhasil dilibas Jepang dan personilnya terancam dibantai.
Letkol Anderson hanya bisa memerintahkan kepada setiap anak buahnya untuk melarikan diri serta sebisa mungkin bergabung dengan markas induk yang berada di Yong Peng.
Sementara itu, pasukan Jepang yang telah sepenuhnya menguasai Parit Sulong tak memberi ampun kepada personil Sekutu yang terluka dan ditinggalkan rekan-rekannya.
Sekitar 135 personil Sekutu yang terluka dan tak berdaya kemudian disiksa serta dibantai pasukan Jepang.
Pada akhir Januari 1942, kondisi pasukan Sekutu di kawasan Malaya betul-betul makin terdesak, sekitar 50 ribu personil selain tertawan pasukan Jepang juga telah tewas.
Ketika pada tanggal 20 Januari kawasan Endau jatuh ke tangan Jepang dan Johor tinggal selangkah lagi dilibas Jepang, Jenderal Percival akhirnya diijinkan oleh markas besar Sekutu untuk mengungsikan pasukan menuju Singapura.
Evakuasi besar-besar pasukan Sekutu menyeberangi Selat Johor menuju ke Singapura, berlangsung pada tanggal 27 Januari.
Namun, beberapa hari kemudian Singapura yang dipertahankan mati-matian oleh Sekutu akhirnya jatuh juga ke tangan Jepang.
Puluhan ribu pasukan Jepang dan banyak di antaranya menggunakan sepeda termasuk pasukan gerak cepat yang sukses menguasai Singapura.
(Baca juga: Pertempuran Iwo Jima pada Perang Dunia II Laiknya Misi Bunuh Diri Massal Puluhan Ribu Pasukan Sekutu, Kok Bisa?)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR