Advertorial
Intisari-Online.com -Tokoh Waffen SS Matthias Kleinheisterkamp merupakan orang Jerman tulen kelahiran Elberfeld, Rhine, yang bergabung dengan militer sejak tahun 1914.
Setelah menjalani pendidikan militer, Matthias bergabung dengan satuan Weslfalische Pionier Bataillon Nr7.
Ketika berpangkat Letnan, Matthias ditempatkan di Reserve Infanterie Regiment Nr219 dan merupakan satuan yang siap tempur.
(Baca juga:Ternyata, Pasukan Gunung Waffen SS Nazi Ini Terdiri Atas Warga Muslim dan Kristen Bosnia)
Sewaktu Perang DuniaI meletus dari tahun 1914-1916, Matthias terlibat pertempuran di Front Eropa Barat dan Timur serta mendapat luka serius di bagian kepalanya.
Berkat keberaniannya di medan tempur, Matthias kemudian mendapat medali Iron Cross dan medali pernah terluka di medan prang bernama Wound Badge.
Pada Perang Dunia I berakhir Matthias tetap bergabung dengan militer Jerman dan pada 1933 ia merupakan personel pasukan infanteri Allgemeine SS.
Karier militer Matthias di SS terus naik dan pada April 1935, Matthias bergabung ke satuan SS-Verfugungsrtuppe lalu SS-Fuhreschule Braunschweig, yang kemudian berubah menjadi kesatuan SS-Junkerschule Braunschweig.
Tugas utama Matthias adalah sebagai seorang instruktur perang hingga selama satu tahun.
Pada tahun 1937 ketika Matthias bergabung dengan lembaga politik NSDAP, ia sempat mengalami masalah dalam soal disiplin.
Sebagai semacam hukuman, Matthias kemudian ditempatkan pada SS Court Head Office hingga bulan Agustus 1938.
Sewaktu diijinkan kembali ke satuan militer, Matthias selanjutnya ditempatkan pada satuan SS-Standarte Deutshland di Munich.
Pada bulan Desember 1938, karier Matthias kembali menanjak dan dipercaya untuk menjabat komadan pasukan Deutschland III Sturmbann.
Penyerbuan pasukan Jerman atas Polandia (1939) kembali menaikan pamor Matthias sewaktu pasukannya Gefechtsgruppe Kleinheisterkamp, sukses melancarkan operasi penyelamatan atas warga dan personel diplomatik Jerman yang terjebak di Warsawa.
Atas prestasinya itu, Matthias mendapat kenaikan pangkat SS-Standartenfuhrer (Kolonel) dan menjabat komadan Infanterie Regiment 3 yang merupakan unit dari Division Totenkopf yang dikomandani oleh Theodor Eicke.
Matthias sempat menjadi komandan Totenkopf saat Eicke terluka, tapi karena keduanya dikenal memiliki friksi, Matthias selanjutnya ditempatkan pada satuan 2. SS Divion Das Reich.
(Baca juga:Tidak Hanya Dihajar di Dunkirk, Pasukan Inggris Juga Pernah Babak Beluk oleh Pasukan Jerman Nazi di Libia)
Pada pertempuran yang berlangsung di Front Eropa Timur, Matthias kembali menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin pasukan dan mendapat medali Knight Cross dan diangkat sebagai komandan pasukan Das Reich.
Empat bulan kemudian Matthias menjabat sebagai komandan SS-Division Nord sampai tahun 1943.
Hingga awal tahun 1944, sesuai dinamika militer Jerman yang cenderug terdesak di berbagai medan tempur unit yang dipimpin oleh Matthias antara lain Waffen SS Reserve, VII SS Panzerkorps, III SS Panzerkorps, IV SS Pazerkorps, dan XI SS Armeekorps.
Dengan pangkat tertinggi SS Obergrupenfuhrer dan General der Waffen SS, Matthias terus memimpin pertempuran dan nyaris ditangkap pasukan Uni Soviet di Halbe, Berlin pada 28 April 1945.
Peraih penghargaan paling elite, yakni Knight Cross of the Iron Cross with Oak Leaves itu, kemudian memilih bunuh diri sehari sebelum penangkapan.
Pasalnya sebagai Perwira Tinggi SS jika sampai tertangkap pasukan Uni Soviet, Matthiaspasti akan disiksa habis-habisan sebelum akhirnya dihukum mati.