Muso lalu mengajak suami si ibu itu untuk mencari dua kursi plastik dan bambu.
(Baca juga: Ingin Bayi Lahir dengan Kulit Putih dan Bersih? Ini Daftar Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil)
Mereka membuat tandu darurat untuk membawa si ibu hamil di atasnya.
Kedua kursi itu diikat erat pada dua bilah bambu, di atasnya dibuat bantal. Si ibu hamil kemudian dinaikkan ke atas tandu.
Pagi menjelang siang itu, mereka berjalan beriringan menuju Puskesmas yang ada di kota.
Tak ada kendaraan yang bisa ditumpangi, sebab jalan dari desa mereka, Desa Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menuju Puskesmas tak bisa dilewati kendaraan.
Kontur tanah yang curam, serta jalan setapak yang kecil, tidak memungkinkan sepeda motor atau mobil untuk lewat.
“Jangan sampai melahirkan di jalan,“ ucap Rohani dalam hati selama dalam perjalanan.
Sebab untuk mencapai jalan raya dari desa, mereka harus menempuh waktu sekitar satu jam lebih.
Berjalan kaki melewati medan yang tidak mudah. Dua kali harus melewati jembatan bambu, sebelum menemukan angkutan yang bisa membawa mereka ke Puskesmas.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR