Advertorial
Intisari-Online.com – Bisakah ibu hamil bekerja pada shift malam?
Hmm…. ini adalah keraguan yang terjadi pada banyak wanita, karena shift malam mempengaruhi siklus tidur.
Lalu, apakah siklus tidur tidak teratur akan mempengaruhi kesehatan janin? Apakah itu meningkatkan risiko keguguran?
(Baca juga:Ingin Bayi Lahir dengan Kulit Putih dan Bersih? Ini Daftar Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil)
Para ahli mengatakan, bahwa tidak ada kaitan antara risiko keguguran dan bekerja pada shift malam.
Alasan utama di balik keguguran adalah kelainan autoimun, kelainan pada telur yang telah dibuahi atau masalah lainnya di dalam rahim.
Saat ini, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa pergeseran kerja di malam hari, kelelahan atau pola tidur tidak teratur dapat meningkatkan risiko keguguran.
Tapi, apakah itu berarti bekerja pada shift malam tidak masalah selama kehamilan?
Tentu saja bukan begitu. Karena tidur sangat penting bagi wanita hamil dan janinnya.
Kurang tidur yang cukup dapat mempengaruhi kehamilan dengan cara lain.
Beberapa survei mengklaim bahwa wanita yang tidak cukup tidur mungkin menghadapi kesulitan pada saat persalinan dan mungkin akhirnya perlu operasi sesar.
Berapa banyak tidur yang dibutuhkan?
Setidaknya 7 – 8 jam kualitas tidur yang dibutuhkan selama kehamilan dan shift malam bisa drastis mengurangi kualitas tidur.
(Baca juga:Bahayanya Bekerja Shift Malam Bagi Tubuh)
Pekerja shift malam cenderung minum kopi atau merokok agar tetap terjaga. Nah, kebiasaan seperti ini sangat berbahaya bagi wanita hamil.
Jadi, akan lebih bijaksana jika menghindari shift malam selama kehamilan.