Advertorial
Intisari-Online.com -Belakangan ini infeksi rubella sedang menjadi sorotan. Infeksi ini bisa menyebabkan cacat pada otak, jantung, mata dan telinga pada bayi.
Imunisasi dapat melindungi wanita hamil dan bayi dari penyakit akibat infeksi.
Beberapa penyakit infeksi dapat menyebabkan bahaya yang serius pada wanita hamil dan bayi. Idealnya, wanita harus menerima imunisasi versi terbaru sebelum kehamilan, dan menerima vaksin selama kehamilan.
(Baca juga:Orangtua Wajib Tahu! Inilah 14 Hal Fakta Seputar Imunisasi MR yang Sedang Dikampanyekan Pemerintah)
Vaksin dapat melindungi dari banyak penyakit infeksi yang dapat membahayakan ibu dan bayi. Jika wanita hamil terinfeksi dengan penyakit ini, bayi dalam kandungan bisa terkena dampaknya.
Anak yang baru lahir juga dapat terkena dampaknya apabila ibu mereka memiliki infeksi.
Penyakit apa saja yang bisa membahayakan bayi?
Contoh infeksi yang membahayakan bayi meliputi:
• Rubella – dapat menyebabkan cacat pada otak, jantung, mata, dan telinga pada bayi dan meningkatkan risiko keguguran dan stillbirth (bayi lahir mati).
• Cacar air – dapat menyebabkan cacat pada otak, mata, kulit, dan anggota tubuh pada bayi.
• Campak – meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahir mati.
• Gondok – meningkatkan risiko keguguran.
• Hepatitis B – dapat menyebabkan infeksi hepatitis B akut yang bisa menurun pada bayi saat persalinan, ibu dan bayi dapat memiliki potensial sebagai “pembawa” hepatitis B (virus tidak hilang dari tubuh).
• Influenza – meningkatkan risiko, keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahrir mati, dan meningkatkan risiko penyakit serius dan kematian pada ibu.
• Batuk rejan (pertussis) – dapat menyebabkan pneumonia, kejang, encephalopathy dan kematian pada bayi.
(Baca juga:Kesal dan Geregetan, Ibu Hamil Ini Masukkan Lombok ke Miss V Perempuan Selingkuhan Suaminya)
Vaksinasi apa yang diperlukan sebelum kehamilan?
Beberapa infeksi dapat berbahaya selama kehamilan, padahal kemunculannya dapat dicegah.
Inilah mengapa Anda memerlukan tes darah saat checkup sebelum kehamilan untuk mengetahui apakah Anda sudah imun (kebal) terhadap penyakit tersebut atau tidak.
Jika tidak, Anda perlu menerima vaksin sebelum hamil.
Pastikan untuk menunda kehamilan selama 1 bulan setelah divaksin, karena vaksinasi ini terbuat dari virus hidup yang dapat membahayakan bayi Anda.
1. Vaksin Measles, Mumps dan Rubella (MMR)
Campak ditandai dengan demam, batuk, hidung beringus, dan diikuti dengan titik-titik ruam merah beberapa hari berikutnya. Gondok juga adalah penyakit yang menular dan dapat menyebabkan kelenjar air liur membengkak.
Jika Anda terinfeksi salah satu dari penyakit ini saat sedang hamil, risiko keguguran dapat meningkat (campak juga meningkatkan kemungkinan persalinan prematur).
(Baca juga:Waktu Kecil Tidak Divaksin, Lalu Kena Campak. Dengarkan Curhat Pilu Sang Istri )
Virus rubella atau campak Jerman ditandai dengan gejala seperti flu dan sering diikuti dengan ruam.
Rubella juga dapat berbahaya pada kehamilan. Hingga 85% bayi dari ibu yang memiliki rubella pada trimester pertama mengalami cacat lahir yang serius, seperti kehilangan pendengaran dan kecacatan intelektual.
2. Vaksin cacar
Penyakit yang sangat menular, cacar menyebabkan demam dan ruam yang tidak nyaman dan gatal.
Sekitar 2% bayi dari ibu yang mengalami cacar pada 5 bulan pertama kehamilan mengalami cacat lahir, termasuk cacat dan lumpuh pada anggota tubuh.
Selain itu, wanita yang mengalami cacar air pada saat sekitar persalinan dapat menurunkan infeksi yang membahayakan nyawa bayi.
Vaksinasi yang bisa dilakukan saat hamil
Pekerjaan atau gaya hidup dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit tertentu, contohnya diabetes.
Jika Anda masuk dalam kategori berikut, dokter Anda mungkin akan merekomendasi vaksinasi tambahan sebelum atau saat kehamilan.
(Baca juga:10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hepatitis B)
1. Vaksin hepatitis B
Vaksin ini aman diberikan saat Anda hamil, dan jika Anda adalah pekerja layanan kesehatan atau tinggal dengan orang yang memiliki penyakit ini, pertimbangkan vaksinasi hepatitis B.
Hepatitis B adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan radang hati, mual, lelah dan sakit kuning (pada kulit dan mata).
Pada beberapa kasus, hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hati kronis, kanker hati, dan kematian.
Wanita hamil dengan hepatitis B dapat menurunkan infeksinya pada bayi saat persalinan, dan tanpa penanganan langsung, bayi memiliki risiko tinggi terhadap penyakit hati yang serius saat ia dewasa.
Semua wanita hamil direkomendasikan untuk diperiksa hepatitis B karena besar kemungkinan seseorang memiliki hepatitis B tanpa mengetahuinya.
2. Vaksin hepatitis A
Vaksin ini melindungi dari penyakit hati yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala meliputi demam, lelah dan mual.
Biasanya, hepatitis A tidak serius seperti hepatitis B, dan biasanya penyakit ini tidak akan mempengaruhi bayi. Pada kasus yang langka, hepatitis A dapat berkontribusi pada persalinan prematur dan infeksi pada bayi yang baru lahir.
(Baca juga:Animasi Ini Wajib Ditonton para Orangtua yang Masih Ragu untuk Vaksinasi Anaknya)
Keamanan dari vaksin ini jika dilakukan saat hamil belum diketahui, namun karena dihasilkan dari virus yang sudah mati, risiko sepertinya rendah. Jika Anda bekerja dengan virus pada laboratori