Keempat, terus membangun relasi dengan tokoh di daerah yang menjadi medan operasi CIA, terutama kawasan yang menerima baik kehadiran agen CIA dan mereka masih bisa bekerja secara leluasa.
(Baca juga: Penembakan Las Vegas Buktikan Intelijen AS Lemah Menghadapi Teror dalam Negeri)
Kelima, terus memantau kerja sama dengan kepala suku yang mudah menerima uang dan sanggup menggerakkan kekuatan untuk pertempuran dalam skala besar.
Keenam, tetap mengandalkan pesawat pengintai tanpa awak, UAV Predator dan bukannya paramiliter atau pasukan bayaran untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa.
Strategi CIA untuk mengoperasikan UAV terinspirasi oleh keberhasilan NATO ketika melaksanakan misi tempur di Serbia. Data UAV yang saat itu diterbangkan di Serbia bisa dikirim dan dimonitor langsung dari markas CIA di Creech Airbase. Nevada atau Langley, Virginia, AS.
Ketika dioperasikan CIA di Afganistan pada awal 2001, Predator mulai dimodifikasi untuk dipersenjatai. Proyek mempersenjatai Predator dengan rudal AGM-114 Hellfire ternyata berhasil, demikian juga saat dilakukan uji coba untuk menghancurkan konvoi kendaraan SUV.
CIA mengoperasikan UAV bersenjata antara 2001-2002 di Afganistan, khususnya ketika pasukan AS melancarkan Operation Enduring Freedom, Predator yang dikerahkan CIA mulai memakan korbannya seperti tokoh Al-Qaeda nomor tiga di kawasan Afganistan utara, Mohammad Atef.
Selama 2002 , CIA telah menggunakan predator untuk memonitor 150 lokasi yang dicurigai sebagai tempat pelatihan Al-Qaeda dan para pejuang Taliban.
Untuk menghancurkan sasaran dengan UAV, biasanya CIA menyusupkan agen bayaran yang bertugas menaruh chip pemandu rudal Hellfire ke titik target sehingga sasaran dipastikan tidak akan meleset.
(Baca juga: Pertempuran Little Big Horn, Perang Brutal yang Berakibat Terbantainya Ratusan Pasukan AS oleh Prajurit)
UAV yang dioperasikan CIA untuk memonitor kawasan perbatasan Afganistan-Pakistan biasanya ditrrbangkan dari pangkalan UAV CIA berbasis di Jacobabad, Pakistan barat.
Hingga saat ini UAV bersenjata tetap menjadi andalan CIA untuk memburu anggota Al-Qaeda yang bersembunyi di perbatasan Afganistan-Pakistan yang dikuasai suku pedalaman dan cenderung tidak mengenal hukum.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR