Di pulau Jawa sendiri, dinas pos sudah mulai berjalan sejak tahun 1754.
Pada permulaannya belum menempuh jalan darat. Masih dibawa dengan kapal-kapal. Jadi berupa pos laut.
Setiap dua minggu sekali surat-surat pos dikirimkan, dengan singgah di kota Jakarta, Cirebon, Tegal, dan Semarang.
Mula pertama belum sampai di Surabaya, karena perdagangan V.O.C. juga belum sampai ke sana. Memang siapa lagi yang berkirim surat masa itu kecuali orang-orang Belanda sendiri.
Dinas pos yang paling ramai adalah di antara kota Jakarta dengan Bogor.
Untuk kota-kota yang lain di dalam satu minggu hanya ada dua kali dinas pos.
Para pengantar pos darat ini mempunyai cerita suka-dukanya sendiri.
Dari Jakarta, mereka berangkat pada jam 9 malam. Surat pos yang dibawa berkereta tadi setiap 6 paal (± 9 km) dioperkan kepada pegawai lain yang menunggu di situ.
Demikian berturut-turut secara beranting surat disampaikan.
Tetapi seandainya sampai di Bogor kedahuluan dengan terbitnya Matahari, maka semua pegawai yang berdinas malam itu mendapat hukuman semuanya.
Dengan sanksi seperti di atas tidak ada pegawai pos yang akan lalai di dalam pekerjaannya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR