Find Us On Social Media :

Ketika Washington Menjadi Gelanggang Adu Lihai Agen FBI vs KGB

By K. Tatik Wardayati, Senin, 3 September 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com – Sebagai kota internasional, Washington penuh aneka ragam cerita. Yang akan dikisahkan dibawah ini adalah kisah spionase yang sungguh terjadi. Seorang tokoh intel A.S. termakan oleh kelihaian KGB (dinas intel Soviet) dan dalam waktu yang hampir bersamaan, seorang tukang antar visa Amerika berhasil mengibuli mata-mata komunis.

Kisah ini seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1967.

Kisah ini dimulai pada pertengahan tahun lima puluhan. Waktu itu bekas Letnan Kolonel William H. Whalen baru kembali ke tanah air, sehabis bertugas di Jepang 3 tahun lamanya sebagai perwira intell A.S.

Tugasnya yang baru di Washington ialah mendampingi  Jenderal Maxwell Taylor — waktu itu Menpangad A.S. -  sebagai ajudannya. Selain itu Whalen juga wvakil kepala dinas penghubung angkatan bersenjata A.S. dengan Milat-milat (Militer Atase) asing yang berada dinegeri dollar tersebut.

Baca juga: Pecahkan Rekornya Sendiri, Pesawat Mata-mata Ini Terbang 25 Hari Non-Stop

Lepas dari semua itu, la tetap merupakan orang penting dalam seksi intell Angkatan Darat A.S.

Dalam rangka tugasnya mendampingi Taylor, ia sering mengunjungi resepsi-resepsi yang diadakan oleh kedutaan-kedutaan asing. Pada salah satu kesempatan tersebut, ia berkenalan dengan seorang perwira Soviet, yang meninggalkan kesan mendalam pada Whalen.

Kolonel Sergei (“Sarge") Edemski — demikian nama perwira Soviet itu — orangnya memang menarik, lincah dalam pergaulan dan simpatik sekali.

Sergei waktu itu resminya menjadi ajudan dari Milat Soviet. Namun sebetulnya ia adalah anggota polisi rahasia Soviet yang sudah kawakan.

Baca juga: Kisah Tragis Al Sudani, Mata-mata Irak di Tubuh ISIS yang Gagalkan 30 Bom Mobil dan 18 bom Bunuh Diri

(Kini Sergei sudah berpangkat Major Jenderal dan bertugas di Kedutaan Besar Soviet di London. Oleh kalangan dipiomatik  yang ada dinegara tersebut, kini ia dianggap sebagai salah satu  gembong intell yang paling lihai).

Persahabatan yang dijalin sewaktu resepsi, ditingkatkan menjadi persahabatan antar-keluarga. Beberapa kali keluarga Sergei kembali dari cuti pulang keluarga Whalen untuk menambah “kental"nya persahabatan.

Malahan Nyonya Sergei tidak lupa memberi oleh-oleh kepada puterinya Whalen, sewaktu keluarga Sergei kembali dari cuti pulang ketanah leluhur.

 Kalau Whalen tertarik kepada Sergei karena "orangnja menarik", sebaliknja Sergei “melekat” pada Whalen karena ada maunya. Akhirya sang udang yang tadinya masih dibalik batu, kelihatan wujudnya.

Baca juga: Kisah Mata Hari yang Menjadi Mata-mata untuk 2 Negara dan Kepalanya Disimpan Setelah Ia Ditembak Mati

Pada suatu hari Sergei mengutarakan isi hatinya –  entah  bagaimana caranya, Whalen yang sudah “jatuh hati" masuk perangkap.

Sedjak awal tahun 1959, mulailah Whalen “membantu" sahabatnya dengan mengirimkan macam-macam info, terutama mengenai rahasia-rahasi kemiliteran Angkatan Darat A.S.

Hal ini tidak sulit diperoleh Whalen, sebab sejak tahun 1957 ia diangkat menjadi Wakil Kepala intell dari Staf Gabungan Angkatan Bersenjata A.S. Dan belakangan menjadi Kepala, yang terutama berurusan dengan ahli-ahli negara asing untuk dipekerjakan pada proyek-proyek kemiliteran (dan proyek-proyek perindustrian).

Mulai saat tersebut, rahasia-rahasia dari Pentagon “bocor" terus. Menurut tuduhan pihak FBI, ia membocorkan rahasia persenjataan nuklir, peluru kendali, laporan intell militer dan analisanya, kekuatan pasukan A.S. di Eropah, rencana kesiapsiagaan, rencana pertahanan.

Baca juga: Tangguh, Kuat, dan Terkenal Gesit, Inilah Mata-mata Perempuan Rusia Paling Terkenal di Masa Perang

Bahkan catatan tentang kepribadian jenderal-jenderal A.S beserta kemampuannya masing-masing juga  di “derma"kannya kepada kaum komunis.

Mengingat Whalen kini sudah menjadi alat dari jaringan mata-mata Soviet, maka hubungan antara Whalen dan komplotan KBG tersebut tidak boleh terang-terangan lagi. Harus dicari tempat  “rendezvous" yang lebih “safe".

Pilihan pihak KGB ialah ditempat parkir sebuah “Topsera" yang letaknya cuma satu kilometeran dari rumah Whalen. Dalam waktu-waktu yang sudah diatur kontak antara Whalen dengan komplotan komunis berlangsung disitu, seolah-olah  kebetuIan.

Kira-kira satu tahun lamanya Whalen menjadi alat KGB, sebelum Sergei dipanggil pulang. Sebelum berpisah, “sahabat" ini memperkenalkan Whalen kepada salah seorang pejabat di Kedutaan Besar Soviet yang berkedudukan di Washington juga.

Baca juga: 'Agen Mata-mata' Cantik Rusia Ini Tawarkan Seks Demi Bisa 'Tembus' Organisasi Penting AS

Mikhail (“Mike") Shumaev – demikian nama pejabat tersebut -- adalah sekretaris pertama dari Dubes Soviet untuk Amerika. Menurut Sergei, tugas-tugasnya semua sudah diserahkan kepada Mike.

Sebagai pesan terakhir, Sergei minta agar Whalen tetap “setia" sebagaimana biasa dan menganggap Mike sebagai sahabatnya pula.

Rupa-rupanya Mike kurang cocok dengan seleranya Whalen. Orangnya kurang supel, kaku, tidak menarik dan agak keras – demikian kesan Whalen terhadap pengganti Sergei. Walaupun tidak segiat duiu lagi dan agak sebal, ia masih tetap membocorkan rahasia-rahasia yang dibutuhkan Soviet.

Apalagi kata Mike: “Sahabat kita Sergei membutuhkan semua ini supaya pangkatnya lekas dinaikkan". Rupa-rupanya kata-kata ini punya pengaruh atas Whalen.

Baca juga: Sepenggal Kisah Spionase Nazi yang Menggunakan Penari Perut untuk Melancarkan Aksinya Sebagai Mata-mata

Karena keadaan jantungnya tidak mengizinkan, pada bulan Februari tahun 1961 Whalen dinonaktipkan.

Hal ini tidak merupakan halangan baginya untuk tetap “menyumbangkan" materinya kepada orang-orang Soviet itu. Kenalan-kenalannya masih banyak yang memegang jabatan penting   didalam kalangan kemiliteran dan ia sendiripua belum dipensiunkan. Sekali-sekali ia masih menengok kantornya untuk mendapatkan info-info baru.

Pada permulaan tahun 1963, ia mengakhiri “pengabdiannya” kepada polisi rahasia Soviet. Alasan yang sebenarnya tidak diberikan, tapi menurut perkiraaan oleh karena Whalen tidak diperlukan lagi oleh KGB.

Setahun genap ia bebas tugas dari pengabdiannya kepada KGB, keluar surat keputusan pemberhentiannya sebagai perwira militer, karena pertimbangan kesehatannya.

Baca juga: Spionase Lewat Tinja: Ide Gila nan Rahasia Diktator Uni Soviet terhadap Mao Zedong

Sesudah resmi dipensiun, ia mendapat pekerjaan pada sebuah taman di Fairfax County, Virginia. Gajinya satu dollar tujuh puluh sembilan sen setiap jam. Namun jabatan tersebut tidak lama dipegangnya karena pada suatu hari ia bercekcok dengan majikannya dan dikeluarkan.

Sebetulnya Whalen sendiri sadar bahwa dirinya sudah dibayangi oleh petugas-petugas FBI, meskipun keluarganya sendiri tidak mengetahui perbuatannya. Pada suatu hari ditahun 1964 apa yang ditakuti Whalen menjadi kenyataan.

Panggiian dari Pentagon tiba. Seorang perwira militer “mengawal”nya  ke Penatgon, untuk bertemu dengan petugas-petugas FBI yang memang sudah menanti disana untuk melakukan pemeriksaan tingkat pertama.

Sejak itu hampir sebulan sekali ia dipaksa “bertukar kata" dengan petugas-petugas FBI. Keadaan ini berlangsung kira-kira satu tahun lamanya sampai pihak FBI cukup bukti banwa Whalen telah “berkomplot" dengan agen-agen polisi rahasia negara asing — dalam hal ini Soviet.

Baca juga: Garda Praetorian Terlibat Spionase dan Intimidasi, Ini 5 Peran Lain Legiun Romawi Terkuat Itu

Pada tanggal 12 Juli. 1966, baru saja Whalen menonton siaran pertandingan base-ball, TV belum lagi sempat dimatikan, datanglah 5 petugas FBI untuk mengangkutnya pergi tanpa memperkenankannya untuk mengganti baju atau mencukur kumisnya terlebih dulu.

Namun rupa-rupanya perwira intell yang salah pilih sahabat ini masih bernasib baik. Ia diperkenankan meninggalkan tahanan dengan memberikan 15.000 dollar Amerika sebagai jaminan.

Alasan yang sebenarnja dari “kemurahan hati" pihak yang berwenang tersebut tidak dijelaskan. Mungkin atas macam-macam pertimbangan, misalnya kesehatan atau mungkin juga karena ia dianggap tidak bermaksud sungguh-sungguh menjual negaranya, melainkan karena termakan bujukan “sahabat"nya – yang teramat lihai itu.

Untuk “jasa"nya, pihak polisi rahasia Soviet juga tidak melupakan imbalan yang menurut mereka pantas : 5.500 dollar untuk masa kerja 4 tahun.

Baca juga: Kisah Spionase Penuh Intrik dari PEsawat J-20 China, Kembaran F-22 Raptor AS

Untuk uang jaminan saja, keluarga Whalen harus menambahi  jumlah upah KGB dengan sejumlah uang lagi yang besarnya kira-kira dua kali upah tersebut. Tapi nama baik yang telah cemar tidak mungkin bisa ditebus dengan jumlah yang sebesar apapun juga.

Whalen telah melakukan kesalahan besar yang boleh dikatakan tidak mungkin diperbaiki kembali pada saat-saat terakhir masa dinasnya. Kini Whalen yang baru berusia 52 tahun berwajah lebih tua 10 tahun dari pada usianya yang sebenarnya.

Kalau Whalen seorang perwira menengah Angkatan  Darat A.S. dan warganegara Amerika yang dapat dikatakan “aseli" — dalam arti kata sudah jauh pertaliannya dengan negara leluhur orang tuanja – telah melakukan perbuatan “cemar” terhadap tanah airnya; maka dibawah ini adalah kisah kepahlawanan seorang warga negara Amerika—keturunan Ceko yang justru berhasil “mengibuli" komplotan mata-mata negara leluhurnya sendiri.

Frank John Mrkva — pahlawan “peranakan" Ceko tersebut – lahir 38 tahun yang lalu di Pennsylvania. Ajahnya masih orang Ceko “totok", hingga Mrkva sendiri masih kenal sedikit-sedikit adat istiadat dan bahasa negara leluhurnya.

Baca juga: CIA Tidak Akan Lagi Menggunakan Program Vaksinasi untuk Kegiatan Spionase

Kisahnya dimulai pada tahun 1961. Waktu itu ia bertugas mengantarkan visa-visa ke kedutaan-kedutaan asing yang berkedudukan di Washington. Dalam tugasnya tersebut, Mrkva tentunja pernah mengunjungi kedutaan besar Ceko.

Sebagai orang peranakan Ceko, dengan sendirinya ia lebih bebas dan lebih tebal rasa “persaudaraan"nya dengan pejabat-pejabat kedutaan Ceko dari pada dikedutaan lain.

Setiap kali Depaiternen Dalam Negeri — tempat Mrkva bekerja — mengirimnya ke kedutaan Ceko, maka dengan gembira diterimanya tugas tersebut. Ia bisa ngobrol-ngobrol dengan orang-orang Ceko yang “ramah-ramah" itu dan terutama dengan si Zdenek Pisk; sekretaris ketiga kedutaan.

Pisk orangnya ramah, tidak sombong meskipun menjadi sekretaris ketiga Dubes Ceko. Sering Mrkva diundang menghadiri resepsi kenegaraan yang diadakan di kedutaan Ceko, dirumah tinggal pejabat-pejabat kedutaan Ceko dan malahan sering pula ia “ditraktir" makan di restoran-restoran terkenal.

Baca juga: Dua Raksasa Internet Marah Gara-gara “Ulah” Spionase AS

Pendek kata, banggalah Mrkva bisa memiliki “sobat kental" yang cukup tinggi jabatannya lagi ramah-tamah itu.

Pada suatu hari Pisk mengutarakan “isi hati"nya kepada Mrkva. Ia baru terbuka matanya setelah Pisk yang baik hati itu “buka kartu". Ternyata keramahtamahan plus kebaikan hati itu tidak cuma-cuma  disodorkao kepadanya.

Pisk minta bantuaa Mrkva agar sudi membantunya mengumpulkan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh pemerintah Ceko. Untuk itu Mrkva dijanjikan uang — tidak disebutkan jumlahnya, menebus rumah Mrkva yang sudah digadaikannya, membayarkan ongkos-ongkos operasi puteri Mrkva dan malahan akan “mentraktir" Mrkva sekeluarga untuk melancong  kenegeri asal orang tuanya, Cekoslovakia.

Meskipun Mrkva peranakan Ceko, kesetiaannya terhadap Amerika tidak dapat diragukan, yang sudah dianggapnya tanah airnya sendiri. Kasak-kusuk yang dilansir oleh Pisk dilaporkannya kepada atasannya.

Baca juga: Inilah William F. Raborn, Agen yang Diklaim Sebagai 'Mata-mata Paling Berbahaya di Dunia' oleh CIA

Tidak lama kemudian ia menerima berita dari FBI  yang bunyinya, “Terima tawaran orang-orang Ceko tadi.” Hal ini berarti  ia harus main “intel-intelanan”  dengan komplotan mata-mata komunis. Sekali “sandiwara"nya diketahui mereka, jiwanya pasti terancam.

Mulailah Mrkva melakukan tugas kontra-spionase dengan memberikan daftar telpon Dept Dalam Negeri, press releases dan laporan-laporan lainnya kepada Pisk — sesuai dengan permintaannya. Tentunya semua “sumbangan” ini sudah di acc terlebih dahulu oleh petugas-petugas FBI.

Pada tahun 1963, Pisk sibaik hati ditarik pulang oleh pemerintah Ceko. Sebagai gantinya diperkenalkan kepada Mrkva seorang ahJi dalam peralatan yang diperkenalkan untuk tugas spionase — namanya Jiri Opatrny.

Dalam pergaulannya dengan Jiri, Mrkva muiai kewalahan. Selama 37 pertemuan gelap yang diadakan dalam satu tahun, Jiri selalu menuntut sesuatu yang makin lama makin sulit diperoleh dan memberi tugas yang jang makin berat.

Baca juga: Takut Dimata-matai China, FBI dan CIA Minta Warga AS Tak Gunakan Huawei dan ZTE

Misalnya ia ditugaskan untuk menempatkan alat di rak buku salah satu kantor Dept Dalam Negeri yang biasa digunakan oleh Direktur Urusan Eropah Timur.

Tanggal 29 Mei tahun 66 Jiri memberikan kepada Mrkva alat tersebut, yang diperlengkapi  baterei sebagai tenaga penggeraknya.

Alat tersebut panjangnya kira-kira 32 cm, lebar kira-kira 4 cm dan diperlengkapi sebuah mikropon serta sebuah alat pemancar yang segera akan melakukan tugasnya bila dirangsang oleh geteran-getaran udara yang timbul bila orang bercakap-cakap.

Percobaan diadakan diruangan kepala seksi Urusan Eropah Timur. Tengah percobaan berlangsung alat tadi diserahkannya kepada petugas FBI yang hadir disitu.

Baca juga: Dipuja-puji Sebagai Syaikul Islam, Snouck Hurgronje Justru Jadi ‘Mata-mata’ Terbaik Belanda

Pada pertemuan selanjutnya, Jiri menanyakan kepada Mrkva kenapa mendadak “siaran" terhenti. Mereka heran kenapa seolah-olah pembicaraan terputus pada hal baru berlangsung 20 menit lamanya.

Mrkva miata maaf karena waktu itu dengan tidak disengaja ia telah menjatuhkan alat itu, tapi tidak menimbulkan curiga orang-orang Dept. Dalam Negeri – demi ceritanya pada Jiri.

Jiri menjuruhnya untuk membawa alat tersebut supaya dapat diperbaiki sebab mau dipakai lagi untuk keperluan yang sama ditempat lain. Semua orang-orang Ceko ingin tahu kerusakannya dibagian mana.

Mrkva tidak muncul-muncul lagi pada tempat “fendezvous" yang biasanja — yaitu sebuah perhentian bus yang terletak diantara tempat pekerjaannya dan rumahnya yang terletak dipinggiran kota.

Baca juga: Kisah Stubby, Anjing Bulldog Prajurit Perang Dunia I Berpangkat Sersan yang Pernah Memergoki Mata-mata Jerman

Tidak lama kemudian, pemerintah Amerika ”menendang" keluar Jiri Ppartrny dari negaranya, dengan titel “persona non grata". .

Atas kesetiaannya terhadap Amerika, pemerintah memberikan kepadanya penghargaan sebesar-sebesarnya  dan menaikkan gajinya dari $9.267 menjadi $10.619 setahunnya. Lepas dari surat pujian dan tambahan gaji, Mrkva telah puas sebab mampu membuktikan dirinya se bagai warganegara yang baik, meskipun cuma orang “peranakan".

Berapa upah yang diterimanya dari komplotan mata-mata komunis? Uang sejumlah $3.440. Tapi uang tersebut seluruhnya sudah diserahkan Mrkva kepada FBI sebagai barang bukti.

Dari dua kisah yang terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan itu, menurut anda mana yang lebih lihai? Jawabannya terserah pada Anda sendiri. (Life, August 1966)

Baca juga: Habiskan Dana Triliunan Rupiah, Satellit Mata-mata Zuma Milik Amerika Serikat Malah Gagal Diluncurkan