Find Us On Social Media :

Ramadan Tiba, Bolehkah Kita Berolahraga di Bulan Puasa? Bagaimana Mengaturnya?

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 26 Mei 2017 | 18:30 WIB

Beda Usia, Beda juga Jenis Olahraganya

- Tidak dianjurkan pada pagi hari karena kita tidak bisa minum setelahnya.

- Bila terpaksa dilakukan pada pagi hari sebaiknya di ruangan yang ber-AC agar tidak terlalu menguras keringat.

Jenis olahraga apa yang bisa dilakukan?

Yang lebih dianjurkan adalah aerobik, olahraga yang menggerakkan kelompok otot besar seperti otot kaki secara terus menerus sehingga stabilitas otot meningkat.

Contoh olahraga aerobik: jalan kaki, jalan cepat, bersepeda, berenang.

Bila tujuan berolahraga untuk mempertahankan berat badan, olahraga aerobik (bukan senam aerobik) dengan intensitas ringan sangat cocok karena membakar kelebihan kalori dan gula darah.

Sementara olahraga dengan beban seperti mengangkat besi atau barbel tidak dianjurkan.

Saat menjalankan puasa, cairan tubuh berkurang dan mengakibatkan denyut jantung menjadi lebih cepat. Oleh karena itu:

- Intensitas olahraga tidak boleh melebihi denyut jantung maksimal yang besarnya = 220 – usia (dalam tahun)

- Kurangi durasinya. Kalau biasanya berjalan kaki dengan kecepatan 10 menit/km, kurangi menjadi 20 menit/km. Kalau biasanya berjalan selama 1 jam, kurangi menjadi 30 menit.

- Frekuensi boleh dipertahankan dengan syarat tidak dipaksakan.

- Sehabis berolahraga biasanya suhu badan pasti akan naik. Untuk mengembalikan ke keadaan semula perlu minum yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi yang bisa membahayakan jiwa, fungsi organ tubuh dikhawatirkan akan terhenti.