7 Trik Mengelola Keuangan Selama Bulan Puasa dan Lebaran

Ade Sulaeman

Editor

7 Trik Mengelola Keuangan Selama Bulan Puasa dan Lebaran
7 Trik Mengelola Keuangan Selama Bulan Puasa dan Lebaran

Intisari-Online.com - Ada fenomena unik dan menarik yang kerap terjadi di momen Ramadan dan Lebaran, yaitu perubahan pola konsumsi masyarakat. Angka inflasi biasanya mencuat tinggi kala Ramadan tiba, cermin dari naiknya harga-harga di bulan tersebut.

Salah satu sumber pemborosan uang di bulan Ramadan adalah “lapar mata” saat berbelanja untuk berbuka dan keperluan Lebaran.

Untuk itu, kita wajib menyimak tujuh trik mengelola keuangan selama bulan puasa dan lebaran berikut ini:

1. Pandai Mengelola THR

Begitu menerima THR, pisahkan ke dalam rekening atau amplop tersendiri, karena THR dan gaji jelas berbeda. THR adalah pendapatan tahunan sedangkan gaji adalah pendapatan bulanan. Pendapatan bulanan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti membayar tagihan listrik dan telepon, gaji pekerja, uang dapur, transportasi, tagihan kartu kredit, cicilan rumah atau mobil, dan lain-lain yang sifatnya rutin setiap bulan.

Sedangkan pendapatan tahunan seperti THR dipakai untuk pengeluaran tahunan. “THR yang diterima bisa digunakan membayar zakat, bonus Lebaran para pekerja, keperluan Lebaran, uang amplop, dan mudik.”

THR pun bisa digunakan untuk pengeluaran tahunan lainya seperti memperpanjang STNK, tagihan PBB, asuransi, berkurban Idul Adha.

2. Jangan Besar Pasak

Adanya THR jangan lekas tergiur berbelanja sekarang, harus punya kendali. “Besar pasak daripada tiang merupakan alasan utama mengapa sering terjadi tekor paska Lebaran,” ujar Dida Nurhaida, Praktisi Keuangan, Investasi & Pasar Modal dari Fahima Advisory.

Buatlah daftar yang ingin dibeli berdasarkan skala prioritas, lalu sesuaikan dengan anggaran yang ada.

3.Anggaran Pendapatan dan Belanja Lebaran (APBL)

Buat secara detail total pendapatan yang Anda terima, misal dari THR Anda dan THR suami, juga tambahan lain jika ada dan perkiraan pengeluaran Lebaran secara rinci.

4.Skala Prioritas

Tetapkan skala prioritas berdasarkan kebutuhan. Dahulukan pengeluaran yang sifatnya wajib seperti membayar zakat, bonus pekerja, membayar utang yang tidak terbayar dengan gaji rutin, sisanya untuk membeli keperluan Lebaran yang lain.

5.Utamakan Fungsi

Jangan tergoda membeli barang demi gengsi padahal tidak penting. Pernak-pernik atau aksesori Lebaran seperti stoples suguhan Lebaran memang cantik. Tapi untuk apa jika stoples di rumah masih layak dipakai?

6. Waspada Belanja

Menjelang Lebaran banyak promosi, harga khusus, voucher diskon, dan aneka tawaran lain yang menggiurkan. “Harus waspada tidak belanja tanpa rencana. Manfaatkan promosi atau diskon yang benar-benar masuk akal dan berbelanja sesuai dana yang dialokasikan.”

7. Kurangi Jalan

Banyak ibu-ibu yang menunggu waktu berbuka puasa dengan jalan- jalan ke mal sekadar ber-window shopping atau cuci mata. “Namun, tidak sedikit yang akhirnya terjebak juga untuk belanja.” Waktu ngabuburit akan lebih bermaanfaat jika diisi dengan kegiatan lain yang lebih positif.

(Noverita K. Waldan/TabloidNOVA)