Intisari-Online.com -Bulan puasa secara otomatis telah mengubah jam-jam kepadatan lalu lintas di Jakarta. Tidak hanya mereka yang bekerja di kantoran, warga biasa yang tidak pergi ke kantor juga harus tetap memperhatikan jam-jam macet Jakarta selama bulan puasa yang penuh berkah ini.
“Kalau bulan puasa, biasanya padat-padatnya pukul 07.00 – 08.00 (WIB). Saran saya, berangkat lebih awal. Misalnya orang Bekasi berangkat pukul 06.00, kalau lebih dari itu bisa-bisa malah parkir. Karena di dalam kota mulai pukul 07.00 – 08.00 cukup padat,” jelas Kasubdit Dikyasa Dirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Warsinem, kepada Kompas.com.
Pergeseran lebih ekstrem terjadi di sore hari. Saat jam pulang kantor. Warsinem memberikan patokan bahwa pukul 15.00 – 16.00 WIB biasanya mulai padat orang pulang karena mengejar buka puasa di rumah.
“Jam-jam itu pasti padat, puncaknya pukul 17.00. Jika memang menghindari macet, pas maghrib hingga satu jam ke depan bisa jadi alternatif, karena orang mungkin buka puasa dulu, sholat maghrib, setelah itu pulang dan jalan mulai sedikit agak padat,” ujar Warsinem.
Tak hanya sipil, personel kepolisian juga digeser tugasnya menjadi lebih awal, menyesuaikan jam-jam padat di jalan saat bulan Ramadhan. “Kami berharap di atas pukul 19.30 (WIB) kemacetan sudah terurai, karena kebanyakan orang sudah berada di rumah. Volume kendaraan di jalan sudah cukup banyak berkurang,” pesan Warsinem. (Kompas,com)