Find Us On Social Media :

Simon Wiesenthal Si Pemburu Pasukan SS: Tiada Maaf Bagi Nazi

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 22 Mei 2018 | 04:00 WIB

Baca juga: Nasib Anak-anak Para Pemimpin Nazi: Ternyata Ada yang Meneruskan Cita-cita Nazisme Ayah Mereka

Keterangan yang dikumpulkan Simon Wiesenthal banyak yang diberikan dengan segala senang hati tetapi kadang-kadang ada orang yang mencoba menjual dokumen kepada Wiesenthal.

Tahun 1961 seorang bekas perwira SS ingin menukarkan sebuah daftar sangat rahasia tentang orang-orang yang pernah bertugas di SS yang kejam itu dengan uang 500 dolar. Kalau saja orang itu meminta lebih, Wiesenthal tidak akan mampu membayar.

Simon Wiesenthal biasanya mengumpulkan semua informasi  yang bisa didapatnya tentang orang-orang yang bertanggung jawab di kamp-kamp konsentrasi, termasuk tempat penjahat-penjahat itu kini hidup.

Lalu ia mengirimkan informasi-informasi itu ke pemerintah negara tempat si penjahat kini bermukim, agar penjahat biga diadili atau diadakan ekstradisi.

Dengan cara ini pula Adolf Eichman bisa ditemukan di Buenos Aires tahun 1961 dan Jenderal SS Rauf di Chili. Wiesenthal juga mengatur penangkapan Eric Rajakovitch yang bertanggung jawab atas deportasi 110.000 Yahudi Belanda.

Baca juga: Ini Eksperimen Medis Nazi yang Renggut Ribuan Nyawa, Mulai Heterokromia hingga Gas Mustard

Tetapi menurut Wiesenthal, sukses pribadi yang paling memuaskan hatinya ialah penangkapan Franz Stangl, komandan kamp-kamp Treblinka dan Sobibor, bulan Pebruari 1967. Wakil Stangl adalah Franz Wagner yang ditahan bulan Mei.

Dari sekitar 3000 berkas yang ditanganinya (sering atas permintaan pribadi), sepertiga berhasil mengantar penjahat ke pengadilan. "Tetapi banyak yang dibebaskan", kata Simon Wiesenthal. Masih ada ratusan kasus lagi yang perlu ditangani.

Kegagalan terbesar yang dirasakannya ialah tidak mampu menangkap Dr. Joseph Mengele, pemimpin dokter di kamp pemusnaan Ausehwitch. "Sekali saya datang terlambat, empat kali terlalu cepat", kata Wiesenthal dengan kecewa.

Wiesenthal sendiri sering diancam. Tahun 1965 "Persatuan Nazi Dunia" menawarkan uang 120.000 dolar kepada orang yang bisa menyerahkan kepala Wiesenthal.

Bekas arsitek Yahudi Polandia ini beberapa tahun yang lalu menulis buku dengan isterinya, Cyla. "Pembunuh-pembunuh berada di antara kita" adalah judul yang ia berikan pada seri kenang-kenangannya selama mengejar Nazi. Buku ini dilarang beredar di Jerman dan Austria.