Find Us On Social Media :

Simon Wiesenthal Si Pemburu Pasukan SS: Tiada Maaf Bagi Nazi

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 22 Mei 2018 | 04:00 WIB

Intisari-Online.com – Nama Simon Wiesenthal dikenal dan ditakuti di seluruh dunia oleh bekas-bekas Nazi yang bersembunyi di balik nama dan identitas palsu untuk menghindarkan hukuman atas kejahatan-kejahatan perang yang mereka lakukan.

Simon Wiesenthal adalah pemburu Nazi yang mengabdikan hidupnya untuk mencari jejak bekas kriminil-kriminil SS. la memimpin Pusat Dokumentasi Orang-orang Yahudi Korban Nazisme di Wina.

Organisasinya menyediakan informasi yang telah memungkinkan komando-komando Israel menculik Adolf Eichmann. Adolf Eichmann yang merupakan gembong pemusnahan orang orang Yahudi itu kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati di Yerusalem tahun 1961.  Hukuman gantung baginya dilaksanakan setahun kemudian.

Berkat Wiesenthal, maka bekas pemimpin kamp Treblinka yang bernama Franz Stangl ditahan tahun 1967 dan dihukum seumur hidup. Stangl meninggal dalam penjara pada tahun 1971.

Baca juga: Bangunan Rahasia Nazi Baru Terbongkar Setelah 38 Tahun Didirikan di Kanada, Begini Wujudnya

Wiesenthal pula yang berada di belakang penangkapan dan pengadilan terhadap Karl Silberbauer, yaitu orang yang menahan Anne Frank di Amsterdam. Silberbauer kini masih menjadi polisi di Wina.

Tanggal 30 Mei yang lalu Wiesenthal mengenali Franz Wagner, yaitu bekas wakil kepala kamp-kamp Nazi di Treblinka dan Sobibor. Wagner sudah 28 tahun bersembunyi di Brazil.

Tangan kanan Hitler ini tiba di Brazil tahun 1950 dengan paspor yang dikeluarkan di Damaskus dan visa yang diberikan oleh konsulat Brazil di Beirut. Akhir April yang lalu ia menghadiri upacara perayaan ulang tahun ke 90 Adolf Hitler di Itatiaia di sebelah selatan Rio.

Pada kesempatan itu anggota-anggota  Nazi berkumpul. Sebuah potret yang dibuat pada pertemuan itu dimuat oleh Jornal do Brazil tanggal 24 April. Hal ini memungkinkan Wiesenthal mengenali Wagner.

Baca juga: Mengerikan, Museum Kamp Konsentrasi Dachau yang Masih Menyisakan Bau-bau Mayat Bekas Penyiksaan Tentara Nazi

Bulan September 1944, seorang penghuni kamp konsentrasi Lvov di Polandia yang masih hidup, diangkut ke Jerman. Di jalan, seorang anggota SS yang "correct" bertanya kepada orang yang dikawalnya ini: "Kalau seandainya terjadi mukjijat dan anda berhasil pergi ke Amerika, apa yang akan anda katakan?"

"Kebenaran", jawab tawanan itu. "Kebenaran?" kata si anggota SS. "Mereka tidak akan mempercayai anda."

Tawanan yang berhasil keluar dalam keadaan hidup dari kamp konsentrasi itu bernama Simon Wiesenthal. Memang ia menepati janjinya untuk membongkar kebenaran.