Find Us On Social Media :

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Rasul Terakhir Umat Islam

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 15 September 2024 | 08:51 WIB

Itulah artikel tentang sejarah Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, rasul terakhir umat Islam. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Ketika itu kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, tengah bermunajat di Kakbah, sehingga Aminah sendirian di rumah. Tiba-tiba saja, di hadapannya muncul empat orang wanita. Dikisahkan dalam kitab An Ni’matul Kubra ‘Alal Alam karya Syihabuddin Ahmad bin Hajar Haitami, empat perempuan tersebut berparas cantik, anggun, dan harum.

Saat Aminah bertanya, mereka memperkenalkan diri sebagai Siti Hawa (istri Nabi Adam), Siti Sarah (istri Nabi Ibrahim), Siti Maryam (ibunda Nabi Isa), dan Asiyah binti Muzahim. Keempat wanita yang diutus oleh Allah SWT tersebut juga mengucapkan selamat kepada Aminah karena beruntung telah mengandung Muhammad.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, sebagai anak yatim. Sesaat setelah Rasulullah lahir, Abdul Muthalib membawanya tawaf keliling Kabah sebagai tanda syukur kepada Allah. Abdul Muthalib pula yang memberinya nama Muhammad, yang berarti orang yang terpuji.

Setelah Rasulullah lahir, sang ibu tidak menyusuinya hingga selesai. Sesuai tradisi Arab zaman dulu, persusuan bayi harus diserahkan kepada murdi'at atau para perempuan yang menyusui bayi. Nabi Muhammad pernah disusukan kepada Tsuwaibah Al Islamiyah dan Halimah Sa'diyah. Ketika Rasulullah berusia enam tahun, sang ibu meninggal dunia.

Muhammad kemudian diasuh oleh kakeknya dan Ummu Aiman, budak ayahnya disebut sebagai ibu setelah ibunya oleh Rasulullah. Sayangnya, Abdul Muthalib hanya bisa merawat Nabi Muhammad selama dua tahun, hingga tutup usia pada tahun 578. Setelah itu, Rasulullah diasuh oleh pamannya, Abu Thalib, hingga dewasa.

Itulah artikel tentang sejarah Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, rasul terakhir umat Islam. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Baca Juga: Sejarah Awal Tahun Hijriyah, Hulunya Tekanan Kepada Nabi Muhammad Saat Berdakwah Di Mekkah