Find Us On Social Media :

Berkedok Magang Di Jerman, Begini Pengakuan Mahasiswa Indonesia Yang Jadi Korban Eksploitasi, Total Ada 1047 Mahasiswa

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 24 Maret 2024 | 16:17 WIB

Ilustrasi mahasiswa korban eksploitasi berkedok magang di Jerman.

Ada 33 universitas di Indonesia yang tergabung dalam program yang disosialisasikan oleh PT CVGEN dan PT SHB.

Kasus ini terungkap setelah ada empat mahasiswa yang tengah mengikuti Ferienjob mendatangi KBRI di Jerman.

Nita pergi ke salah satu kota di Jerman pada awal Oktober 2023 untuk mengikuti program Ferienjob.

Saat itu yang ada di benaknya adalah selain ikut program magang, dia juga bisa “jalan-jalan di luar negeri”.

“Waktu itu dipromosiin working and holiday (bekerja dan berlibur),” tuturnya kepada juranlis Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Nita mengaku percaya kegiatan Ferienjob karena ada testimoni dari tahun-tahun sebelumnya.

Nita dan teman-temannya diminta membayar Rp150.000 untuk pendaftaran.

Setelah itu mereka harus membayar lagi untuk biaya pembuatan paspor, izin kerja, dan keperluan visa.

Total jenderal, biaya awal yang harus dibayarkan Nita dan rekan-rekannya adalah 550 euro (sekitar Rp 9,4 juta) termasuk untuk urusan ZAV (kantor bursa pekerjaan spesialis Jerman) dan biaya ketibaan di Jerman.

Tapi sayang, begitu sampai di Jerman, Nita dan teman-temannya kecewa karena haknya sebagai mahasiswa tidak terpenuhi.

Menurutnya, apa yang ia alami dan kerjakan di sana tidak sesuai dengan janji di awal.

Awalnya, Nita dan rekan-rekannya dijanjikan magang di Bandara Munich, tapi ternyata begitu sampai di Jerman, program magang di bandara itu tidak ada di daftar magang Ferienjob.