Find Us On Social Media :

Berkedok Magang Di Jerman, Begini Pengakuan Mahasiswa Indonesia Yang Jadi Korban Eksploitasi, Total Ada 1047 Mahasiswa

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 24 Maret 2024 | 16:17 WIB

Ilustrasi mahasiswa korban eksploitasi berkedok magang di Jerman.

"Saat ini seluruh korban telah berada di Indonesia karena kontrak program magang telah habis pada Desember 2023 kemarin," kata Trunoyudo.

Pengakuan korban

Mereka yang menjadi korban eksploitasi berkedok magang di Jerman ini pun mulai angkat bicara.

Salah satu korban eksploitas itu adalah Nita (nama disamarkan).

Nita mengungkapkan pengalamannya kepada BBC News Indonesia pada Jumat (22/3) kemarin, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Kira-kira begini ilustrasinya:

Bayangkan Anda seorang mahasiswa yang baru tiba di sebuah negara di Eropa Barat untuk program magang.

Di benak Anda terbayang untuk mendapat pengalaman baru sekaligus belajar.

Tiba-tiba saja pintu flat Anda diketuk jelang tengah malam oleh seseorang yang menyodorkan kontrak kerja dalam bahasa asing –bukan bahasa Inggris– yang Anda sendiri tidak fasih.

Anda diminta tanda tangan malam itu juga dan esoknya, pada pukul 04.00 pagi, Anda harus bangun demi mengejar bus perusahaan untuk bekerja di pabrik.

Ingat, dalam konteks ini, Anda adalah anak muda yang diterima magang di luar negeri.

Nita merupakan satu dari 1.047 mahasiswa korban kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengiriman program magang mahasiswa ke negara Jerman melalui program Ferienjob.