Find Us On Social Media :

Mengapa Ada Kesamaan yang Persis Untuk Larangan-Larangan Antar Suku atau Tradisi?

By Afif Khoirul M, Jumat, 26 Januari 2024 | 15:45 WIB

Ilustrasi - Mengapa ada kesamaan yang persis untuk larangan-larangan antara suku/tradisi?

Baca Juga: Kepercayaan, Adat, Hukum Lokal, dan Kepempimpinan Lokal, Bagaiman Keempat Pilar ini Saling Menguatkan?

Contoh penyebaran budaya yang dapat mempengaruhi larangan-larangan antar suku/tradisi adalah pengaruh agama.

Agama adalah salah satu unsur budaya yang memiliki larangan-larangan tertentu yang harus diikuti oleh para penganutnya.

Misalnya, agama Islam melarang makan babi, minum alkohol, berzina, dan membunuh.

Agama Kristen melarang menyembah berhala, berbohong, mencuri, dan membunuh.

Agama Hindu melarang makan sapi, membunuh makhluk hidup, dan berbuat tidak adil.

Agama Buddha melarang membunuh, mencuri, berzina, berbohong, dan minum alkohol.

Dengan adanya penyebaran agama di Indonesia, maka larangan-larangan agama tersebut juga menjadi larangan-larangan antar suku/tradisi yang mengikuti agama tersebut.

Kebutuhan dan Tantangan Manusia

Faktor lain yang dapat menjelaskan kesamaan yang persis untuk larangan-larangan antar suku/tradisi adalah kebutuhan dan tantangan manusia dalam menjalani kehidupan.

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, seperti misalnya menemukan makanan, air bersih, tempat tinggal, dan keamanan.

Manusia juga memiliki tantangan yang sama, seperti misalnya menghadapi bencana alam, penyakit, perang, dan kemiskinan.