Untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi tantangan tersebut, manusia harus bekerja sama, berbagi, dan saling menghormati.
Oleh karena itu, manusia membuat larangan-larangan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan, ketertiban, dan kesejahteraan bersama.
Contoh larangan-larangan yang berkaitan dengan kebutuhan dan tantangan manusia adalah larangan terhadap perilaku yang dapat membahayakan kelangsungan hidup, seperti makan makanan tertentu atau melakukan aktivitas di waktu tertentu.
Misalnya, beberapa suku yang tinggal di daerah dengan iklim yang sulit, seperti gurun atau daerah kutub, memiliki larangan terhadap makan makanan yang dapat menyebabkan dehidrasi atau hipotermia.
Beberapa suku yang tinggal di daerah dengan hewan buas, seperti harimau atau ular, memiliki larangan terhadap melakukan aktivitas di malam hari atau di tempat tertentu.
Beberapa suku yang tinggal di daerah dengan sumber daya yang terbatas, seperti air atau tanah, memiliki larangan terhadap pemborosan atau pengrusakan.
Moralitas Manusia
Faktor terakhir yang dapat menjelaskan kesamaan yang persis untuk larangan-larangan antar suku/tradisi adalah moralitas manusia di dunia yang sedemikian miripnya.
Moralitas adalah prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah, dalam perilaku manusia.
Moralitas dibentuk oleh agama, budaya, dan pengalaman manusia dalam mengembangkan norma dan aturan sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman mereka.
Moralitas juga dipengaruhi oleh rasio, emosi, dan intuisi manusia dalam menilai dan memilih tindakan yang paling tepat.