Sumber-sumber Informasi Tambahan Terkait Tatanan Hidup dan Adat Orang Sumba Kepercayaan, Adat dan Tradisi

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Sumber-sumber Informasi Tambahan Terkait Tatanan Hidup dan Adat Orang Sumba.
Ilustrasi - Sumber-sumber Informasi Tambahan Terkait Tatanan Hidup dan Adat Orang Sumba.

Intisari-online.com - Orang Sumba adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.

Berikut ini sumber-sumber informasi tambahan terkait tatanan hidup dan adat orang sumba.

Mereka tinggal di pulau Sumba, yang terletak di Nusa Tenggara Timur.

Budaya mereka dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu kepercayaan, tatanan tempat tinggal, dan tatanan kekerabatan.

Artikel ini akan membahas sumber-sumber informasi tambahan terkait tatanan hidup dan adat orang Sumba kepercayaan, adat dan tradisi.

Kepercayaan

Orang Sumba menganut agama tradisional yang disebut Marapu, yang merupakan perpaduan antara animisme, pemujaan nenek moyang, dan Hindu.

Mereka percaya bahwa roh-roh nenek moyang mereka terus mengawasi mereka dan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka juga percaya bahwa alam semesta terdiri dari dua dunia, yaitu dunia atas (Praiyawaru) dan dunia bawah (Praimawaru).

Di antara kedua dunia ini, ada dunia tengah (Praikamawaru) yang dihuni oleh manusia dan makhluk lainnya.

Orang Sumba memiliki tradisi lisan yang kaya akan cerita, musik, dan tarian, yang sering digunakan selama ritual dan upacara.

Salah satu sumber informasi tambahan terkait kepercayaan orang Sumba adalah naskah etnografis yang berjudul "Tatanan Hidup Orang Sumba" karya I Wayan Arka dan I Nyoman Adiputra.

Baca Juga: Apakah Peradaban Membentuk Kepercayaan Untuk Menemukan Tuhan Dalam Kepercayaan Marapu? Atau kah Sebaliknya!

Naskah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, pada tahun 1998.

Naskah ini menjelaskan secara mendetail tentang sistem kepercayaan, sistem upacara, kelompok keagamaan, dan perubahan keagamaan yang terjadi di masyarakat Sumba.

Tatanan Tempat Tinggal

Orang Sumba memiliki tatanan tempat tinggal yang unik, yaitu kampung adat.

Kampung adat adalah kesatuan hidup setempat yang terdiri dari beberapa rumah adat yang disebut uma.

Uma adalah rumah panggung yang berbentuk persegi panjang dengan atap yang melengkung. Uma memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat penyimpanan, dan tempat pemujaan.

Di depan uma, biasanya terdapat struktur megalitikum yang berfungsi sebagai tempat penguburan, tempat upacara, dan tanda status sosial.

Struktur megalitikum ini antara lain berupa batu berdiri (watu kaji), batu datar (watu kubur), dan batu berlubang (watu kawangu).

Salah satu sumber informasi tambahan terkait tatanan tempat tinggal orang Sumba adalah kajian zonasi yang berjudul "Kampung Adat Pasunga, Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur".

Kajian ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali pada tahun 2016.

Kajian ini menggambarkan secara rinci tentang sejarah, struktur, fungsi, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kampung adat Pasunga, yang merupakan salah satu kampung adat tertua dan terbesar di Sumba.

Baca Juga: Apakah Peradaban Membentuk Kepercayaan Untuk Menemukan Tuhan Dalam Kepercayaan Marapu? Atau kah Sebaliknya!

Tatanan Kekerabatan

Orang Sumba memiliki tatanan kekerabatan yang berdasarkan pada prinsip keturunan dan kelompok kekerabatan yang disebut kabihu.

Kabihu adalah kelompok orang yang memiliki hubungan darah atau perkawinan yang berasal dari satu leluhur bersama.

Kabihu memiliki fungsi sebagai unit sosial, ekonomi, politik, dan agama. Kabihu juga memiliki aturan-aturan yang mengatur tentang sistem perkawinan, sopan santun pergaulan, pembagian warisan, dan penyelesaian konflik.

Orang Sumba memiliki sistem perkawinan yang dianggap ideal, yaitu perkawinan antara sepupu silang (kawin mbatangu) atau antara saudara seibu (kawin mbahadu).

Salah satu sumber informasi tambahan terkait tatanan kekerabatan orang Sumba adalah artikel ilmiah yang berjudul "Perkawinan dalam Masyarakat Sumba: Studi Kasus di Desa Wunga, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya" karya Yohanes Budi Susanto.

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Wunga pada tahun 2012.

Artikel ini membahas secara komprehensif tentang pola, proses, dan dampak perkawinan dalam masyarakat Sumba, khususnya di Desa Wunga.

Demikianlah contoh artikel yang saya buat dengan judul Sumber-sumber Informasi Tambahan Terkait Tatanan Hidup dan Adat Orang Sumba Kepercayaan, Adat dan Tradisi.

Baca Juga: Inilah Kaitannya Hubungan Ajaran Kepercayaan Dengan Adat-Budaya Setempat.

Baca Juga: Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam?

Artikel Terkait