Inilah Kaitannya Hubungan Ajaran Kepercayaan Dengan Adat-Budaya Setempat.

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Hubungan ajaran kepercayaan dengan adat-budaya setempat
Ilustrasi - Hubungan ajaran kepercayaan dengan adat-budaya setempat

Intisari-online.com - Mengapa seorang penghayat kepercayaan/agama lokal memikul tanggung jawab menjadi penyuluh atau harus meneladankan nilai kearifan lokal terkait kepribadian, saling mencintai, ramah lingkungan di daerahnya?

Bagaimana bisa tanggung jawab besar itu serta merta ada di pundak penghayat?

Jelaskan kaitannya dengan hubungan ajaran kepercayaan dengan adat-budaya setempat.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman agama dan budaya.

Di sini, terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat, baik yang resmi diakui oleh negara maupun yang tidak.

Salah satu kelompok masyarakat yang memiliki kepercayaan khas adalah penghayat kepercayaan atau agama lokal, yaitu mereka yang mempraktikkan kepercayaan-kepercayaan tradisional yang berasal dari nenek moyang mereka.

Penghayat kepercayaan atau agama lokal memiliki peran penting dalam pemeliharaan warisan budaya dan kearifan lokal di Indonesia.

Mereka berfungsi sebagai penjaga tradisi, melestarikan praktik-praktik kuno, ritus, dan pengetahuan lokal yang diteruskan dari generasi ke generasi.

Upacara adat, seperti ritual panen, pernikahan adat, dan pemujaan leluhur, merupakan bagian integral dari kehidupan penghayat kepercayaan dan merupakan cara untuk memelihara identitas budaya mereka.

Selain itu, penghayat kepercayaan atau agama lokal juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi penyuluh atau teladan bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian, saling mencintai, dan ramah lingkungan.

Hal ini karena kepercayaan-kepercayaan tradisional yang mereka anut mengandung nilai-nilai moral, etika, estetika, dan religius yang dapat memberikan panduan hidup yang baik bagi manusia.

Baca Juga: Berapakah Jumlah Periode Bulan Selama 8 Tahun Masehi, Pada Kalender Sistem Lunar dan Satu Tahun Solar

Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di suatu kawasan masyarakat meliputi gotong royong, ikatan kekerabatan, musyawarah, dan solidaritas antar umat.

Tanggung jawab besar ini bisa serta merta ada di pundak penghayat kepercayaan atau agama lokal karena mereka merasa bahwa kepercayaan yang mereka anut adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

Mereka juga merasa bahwa kepercayaan yang mereka anut adalah jalan menuju kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran kepercayaan mereka dengan sebaik-baiknya dan menyebarkannya kepada orang lain dengan cara yang bijak dan santun.

Hubungan antara ajaran kepercayaan atau agama lokal dengan adat-budaya setempat adalah hubungan yang erat dan harmonis. Keduanya saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

Ajaran kepercayaan atau agama lokal memberikan landasan spiritual dan moral bagi adat-budaya setempat, sedangkan adat-budaya setempat memberikan wadah dan ekspresi bagi ajaran kepercayaan atau agama lokal.

Keduanya juga saling menyesuaikan dan mengakomodasi dengan keadaan alam dan sosial di sekitarnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penghayat kepercayaan atau agama lokal memikul tanggung jawab menjadi penyuluh atau harus meneladankan nilai kearifan lokal terkait kepribadian, saling mencintai, ramah lingkungan di daerahnya karena mereka merasa bahwa kepercayaan yang mereka anut adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

Tanggung jawab besar ini juga berkaitan dengan hubungan yang erat dan harmonis antara ajaran kepercayaan atau agama lokal dengan adat-budaya setempat.

Demikianlahhubungan ajaran kepercayaan dengan adat-budaya setempat.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Jika Menemukan Masyarakat yang Memiliki Pandangan atau Sikap yang Tidak Sama dengan Adat atau Tradisi Kita?

Baca Juga: Dikaitkan Dengan Tradisi Asli, Apa Yang Dimaksud Dengan Kearifan Lokal?

Artikel Terkait