Intisari-Online.com -Apa yang Anda lakukan saat malam Imlek?
Mungkin Anda berpikir bahwa malam Imlek hanya sekadar sembahyang leluhur dan menikmati makanan enak.
Namun, ternyata ada beberapa tradisi malam Imlek yang harus dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Tradisi-tradisi ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam, serta sudah diwariskan dari generasi ke generasi.
Artikel ini akan membahas dua tradisi malam Imlek yang unik dan wajib dilakukan.
Anda penasaran mengapa tradisi-tradisi ini dilakukan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Imlek 2024
Sebagai salah satu perayaan agama Konghucu, Imlek juga dikenal sebagai tahun baru China.
Imlek dirayakan mulai dari tanggal satu bulan satu dalam kalender China hingga tanggal lima belas yang disebut dengan Cap Go Meh.
Lalu, kapan Imlek dirayakan pada tahun 2024?
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, seperti dilansir dari Kompas TV, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili ditetapkan oleh pemerintah Indonesia pada hari Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca Juga: 13 Cara Mengucapkan Selamat Imlek 2024 Menggunakan Bahasa Mandarin
Selain itu, pemerintah juga menetapkan bahwa Tahun Baru Imlek 2024 merupakan hari libur nasional, serta ada cuti bersama pada hari Jumat, 9 Februari 2024.
Dengan demikian, tanggal 9-10 Februari 2024 menjadi libur nasional dan cuti bersama untuk merayakan Imlek.
Tradisi Malam Imlek
Ada beberapa tradisi yang harus dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia saat menyambut Tahun Baru Imlek.
Menurut Hartanto Wijaya, Kepala Operasional Kelenteng Toa Se Bio di Glodok, Jakarta Barat, tradisi-tradisi tersebut kini sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dan situasi.
"Sekarang (menjalankan tradisi tergantung kepercayaan) orangnya ya," kata Hartanto, melansir Kompas.com, Rabu (11/2/2021).
Ini dia dua tradisi unik yang harus dilakukan pada malam Imlek.
1. Tutup rumah di atas jam 00.00 malam Imlek
Salah satu tradisi yang harus dilakukan selama Imlek adalah sembahyang leluhur pada malam pergantian Tahun Baru China, kata Hartanto.
"Di rumah kita sembahyang biasa, sembahyang leluhur. Itu harus. Biasanya kita ziarah ya. Tapi sekarang kan ke makam enggak bisa juga, jadi sembahyang di rumah saja. Doa dari mana saja boleh," ujar Hartanto.
Untuk itu, masyarakat Tionghoa baru menutup rumah atau pintu gerbang setelah jam 12 malam.
Baca Juga: Tak Semata Soal Rezeki, Ini Filosofi Tradisi Ikan Bandeng saat Imlek
Lie Keng Nio, warga Mangga Besar, Jakarta Barat, yang masih taat adat selama Imlek, menjelaskan alasannya.
"Kita tutup rumah jam 12 malam karena sepanjang malam itu, kita sedang berdoa ke dewa rezeki. Malah zaman dulu sekali, pintu rumah dibuka sampai pagi. Sekarang kan keadaannya sudah beda. Bahaya," ucap Lie Keng Nio atau Liliseperti dilansir dariKompas.com.
2. Menyapu rumah dari luar ke dalam
Tradisi lainnya, tambah Hartanto, sehari sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya bersih-bersih rumah.
"Kita beres-beres rumah satu hari sebelum Imlek," tutur Hartanto.
Lili menambahkan, berberes rumah dilarang dilakukan selama perayaan Imlek.
Jadi, jika harus menyapu rumah, debu itu harus dibiarkan dulu di dalam rumah.
Artinya, sambung Lili, tidak mengusir rezeki yang datang ke penghuni rumah itu.
"Kalau menyapu itu dari luar ke dalam rumah. (Debunya) tidak boleh langsung dibuang. Ditaruh dulu tidak apa-apa. Makanya gunanya malam Imlek beres-beres itu karena kita tidak boleh menyapu (selama Imlek). Menyapu itu membuang rezeki yang mau masuk (ke rumah)," terang Lili.
Debu hasil menyapu itu, kata Lili, kemudian dibuang sekitar sehari setelah Imlek.
"(debu dibuang) tunggu setelah habis Imlek, dua hari lah. Malam Imlek, Imlek, besoknya sudah boleh," katanya.
Baca Juga: Ini 20 Kata-kata Untuk Kartu Ucapan Imlek 2024, Gong Xi Fa Cai
Tradisi Imlek Lain
Ada beberapa tradisi lain yang harus dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia saat Imlek, selain tradisi malam Imlek. Ini dia 3 di antaranya:
1. Sediakan lauk ikan, ayam, babi dan kue lapis
Salah satu tradisi saat Imlek adalah menyediakan makanan-makanan lezat.
Namun, Lili mengatakan, ada tiga lauk yang harus ada saat Imlek, yaitu ikan, daging babi, dan daging ayam.
"Ikan, terutama bandeng, maknanya adalah sumber keberkahan, keuangan karena sisiknya mengilap seperti berlian. Daging babi dan ayam kurang lebih sama, lambang kesuburan. Makanan ini kan dianggap mewah. Artinya setidaknya setahun sekali kita bisa makan enak," ujar Lili.
Tak hanya lauk, kue lapis juga menjadi camilan yang harus disediakan saat Imlek.
"Kue lapis atau kue apapun yang berlapis-lapis itu wajib. Jadi, rezeki kita itu bertumpuk berlapis-lapis," kata Lili.
2. Kenakan baju baru
Memakai pakaian baru juga dianggap kewajiban saat merayakan Imlek.
Lili bahkan menyebutkan bahwa pakaian dalam juga harus baru.
"Maknanya itu, semua hal-hal jelek di tahun-tahun lalu itu sudah kita ganti jadi yang baru," tutur Lili.
3. Jangan berbicara negatif
Di sisi lain, Hartanto menjelaskan, selama perayaan Imlek dilarang untuk berkata hal-hal jelek dan negatif.
"Ya, tidak boleh. Berkata harus yang baik. Keseharian kita memang seperti itu dididik. Karena itu, kita menjaga tradisi itu. Kalau hari baik, kita enggak boleh ribut, kata-kata juga harus dijaga," tutur Hartanto.
Lili menambahkan, jika tanpa sengaja berbicara hal-hal negatif, orang itu harus segera minta maaf.
"Kalau tidak sengaja terucap, kita langsung minta maaf," kata Lili.
Itulah dua tradisi malam Imlek yang unik dan wajib dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Tradisi-tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung harapan dan doa untuk mendapatkan rezeki, berkah, dan kesuburan di tahun yang baru.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang tradisi malam Imlek.
Baca Juga: 35 Ucapan Selamat Imlek Gong Xi Fa Cai, Simpel Namun Menyentuh Hati