Find Us On Social Media :

Dari Mujama Al-Islamiyah ke Hamas, Ini Sejarah Gerakan Perlawanan Islam di Palestina

By Afif Khoirul M, Jumat, 15 Desember 2023 | 14:30 WIB

Ilustrasi - Israel dan Hamas setuju untuk melakukan genjatan senjata.

Piagam Hamas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah Islam yang tidak boleh diserahkan atau dikompromikan dengan siapa pun.

Hamas menolak solusi dua negara, yaitu pembagian Palestina menjadi negara Israel dan negara Palestina.

Hamas menganggap Israel sebagai musuh yang harus dihapuskan dari muka bumi.

Hamas juga menentang perjanjian damai yang ditandatangani oleh PLO dengan Israel, seperti Perjanjian Oslo pada tahun 1993.

Hamas menggunakan berbagai cara untuk melawan Israel, mulai dari demonstrasi, pemogokan, pembakaran ban, lemparan batu, hingga serangan bom bunuh diri.

Hamas juga mengembangkan sayap militer yang lebih profesional dan efektif, yang bernama Izz Ad-Din Al-Qassam, yang dinamai dari seorang pejuang Palestina yang mati syahid pada tahun 1935.

Sayap militer Hamas memiliki senjata-senjata seperti roket, mortir, ranjau, dan senapan.

Perkembangan Hamas

Hamas berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza, karena Hamas dianggap lebih militan, religius, dan bersih dari korupsi daripada PLO.

Hamas juga terus memberikan layanan sosial, seperti sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan masjid, kepada masyarakat Palestina yang menderita akibat blokade dan agresi Israel.

Hamas juga mulai berpartisipasi dalam politik, meskipun dengan ragu-ragu. Pada tahun 2006, Hamas mengikuti pemilihan umum legislatif Palestina, dan memenangkan mayoritas kursi di Dewan Legislatif Palestina.

Hamas mengalahkan partai Fatah, yang merupakan partai utama dalam PLO.