Find Us On Social Media :

Dari Mujama Al-Islamiyah ke Hamas, Ini Sejarah Gerakan Perlawanan Islam di Palestina

By Afif Khoirul M, Jumat, 15 Desember 2023 | 14:30 WIB

Ilustrasi - Israel dan Hamas setuju untuk melakukan genjatan senjata.

Mujama Al-Islamiyah mendapat dukungan dari Israel pada awalnya, karena Israel menganggap Mujama Al-Islamiyah sebagai lawan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dipimpin oleh Yasser Arafat.

PLO adalah organisasi politik dan militer yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dengan cara bersenjata.

PLO bersifat sekuler dan nasionalis, dan tidak mengakui eksistensi Israel.

Israel berharap Mujama Al-Islamiyah dapat mengurangi pengaruh PLO di kalangan rakyat Palestina.

Pembentukan Hamas

Namun, Israel salah mengira. Mujama Al-Islamiyah tidak hanya bergerak di bidang sosial dan keagamaan, tetapi juga mulai terlibat dalam perlawanan bersenjata melawan Israel.

Pada tahun 1984, Mujama Al-Islamiyah membentuk sayap militer yang bernama Al-Mujahidun Al-Filastiniyun, yang berarti Pejuang-Pejuang Palestina.

Sayap militer ini melakukan serangan-serangan terhadap tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Pada tahun 1987, ketika Intifadhah Pertama meletus, Mujama Al-Islamiyah memutuskan untuk membentuk sebuah gerakan perlawanan Islam yang lebih terorganisir dan independen dari Ikhwanul Muslimin.

Gerakan ini dinamakan Hamas. Salah satu pendiri Hamas adalah Dr. Abdul Aziz Al-Rantisi, seorang dokter dan aktivis Islam yang menjadi juru bicara Hamas.

Hamas mengeluarkan Piagam Hamas, yang berisi tentang tujuan, prinsip, dan strategi Hamas dalam membebaskan Palestina.

Baca Juga: Siapakah Abu Ubaidah Juru Bicara Sayap Militer Hamas dari Palestina?