Kesaksian Mengejutkan Keluarga Sandera Hamas, Sebut Adiknya Disandera Di Tempat Ini Bukan Terowongan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Beredar video pelepasan sandera oleh Hamas di mana salah satu gadis yang menjadi sandera melambaikan tangan kepada militan Hamas.
Beredar video pelepasan sandera oleh Hamas di mana salah satu gadis yang menjadi sandera melambaikan tangan kepada militan Hamas.

Intisari-Online.com - Selama gencatan senjata, baik Hamas maupun Israel sepakat melepaskan sandera atau tahanan masing-masing.

Militan Palestina, Hamas, setidaknya membebaskan 50 tahanan mereka.

Pembebasan itu terjadi pada genjata senjata hari pertama pada Jumat (24/11) di mana videonya dirilis oleh Hamas yangdifasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

Dalam video itu terlihat seorang tahanan, gadis kecil Israel, dia tersenyumdan melambaikan tangan kepada anggota Hamas yang mengantarnya dari kendaraan Hamas ke mobil ICRC.

Video itu viral di media sosial.

Menurut otoritas Israel, video itu dinarasikan bahwapara sandera dipaksa untuk terlihat ramah pada Hamas.

Tapiklaim itu dibantah langsung oleh salah seorang keluarga sandera.

Dia bilang, neneknya yang sempat disandera Hamas berada dalam keadaan sehat.

"Nenek kami, Jaffa, kembali dari Gaza dalam keadaan cantik dan cerah dan dalam keadaan sehat," kata Adriana, cucu Jaffa, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (26/11).

Kesaksian lainnya datang dari kerabat salah satu sandera perempuan yang mengatakan kerabatnya dibebaskan oleh Hamas dalam kondisi yang baik.

"Mereka tidak mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan selama disandera, namun diperlakukan dengan cara yang manusiawi," katanya, Sabtu (25/11).

"Itu bertentangan dengan ketakutan kami, mereka tidak menghadapi hal yang mengerikan seperti yang kami bayangkan."

Dalam kesaksian lainnya, kakak perempuan dari seorang sandera Thailand yang dibebaskan Hamas pada hari pertama, juga membagikan cerita adiknya.

"Ini di luar ekspektasiku. Saya kira ia termasuk dalam 16 korban yang tertembak. Keluarga kami sangat sedih, namun ketika para korban jiwa dipulangkan ke Thailand, dia tidak ada di sana," kata Roongarun Wichanguen, kakak dari salah satu sandera Thailand yang dibebaskan pada hari pertama.

"Harapan kami hampir pupus, dia mungkin disiksa atau terbunuh di terowongan, tapi tiba-tiba ada harapan," lanjutnya.

Ia lalu mengatakan kondisi adiknya saat pulang ke Thailand.

"Wajahnya terlihat bahagia dia nterlihat baik-baik saja. Dia bilang dia tidak disiksa dan tidak dilecehkan dan makan dengan baik. Dia dirawat dengan baik. Dia mengatakan itu seperti di sebuah rumah dan bukan terowongan," tambahnya.

Beberapa minggu yang lalu, seorang tahanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas berbicara tentang perlakuan Hamas padanya selama disandera.

"Mereka bersahabat dengan kami dan merawat seorang pria yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda. Ada seorang perawat yang merawatnya dan memberinya obat-obatan dan antibiotik," katanya.

Pada Jumat (24/11/2023) dan Sabtu (25/11/2023), Hamas menyerahkan 26 sandera, dengan beberapa warga negara asing.

Sementara Israel menyerahkan 78 tahanan Palestina pada hari pertama dan kedua gencatan senjata sementara itu.

Pada Minggu (26/11/2023), Hamas menyerahkan 14 sandera Israel dan 3 warga Thailand, sementara Israel membebaskan 39 warga Palestina.

Artikel Terkait