Find Us On Social Media :

Terkenal dengan Mitosnya sebagai Jelmaan Siluman, Ini Fakta-fakta Buaya Putih, Salah Satu Hewan Langka!

By Khaerunisa, Rabu, 1 Maret 2023 | 16:30 WIB

Buaya putih.

Intisari-Online.com - Di Indonesia, buaya putih terkenal dengan mitosnya sebagai jelmaan siluman.

Film tentang siluman buaya putih pun menjadi salah satu film terbaik ratu horor Indonesia, Suzzana.

Ya, bagi Anda penggemar film-film Suzzana, tentu tak asing dengan film berjudul Ratu Buaya Putih (1988).

Dalam film tersebut, Suzzana berperan sebagai siluman buaya bernama Larsih yang membalaskan dendam terhadap seorang pawang buaya.

Ada berbagai mitos soal buaya putih di Indonesia, misalnya di sungai Brantas Kediri, cerita berkembang tentang munculnya buaya yang satu ini.

Dipercaya masyarakat setempat bahwa kemunculan buaya putih merupakan pertanda akan adanya tumbal orang yang meninggal di sungai tersebut.

Mitos lainnya mengaitkan kemunculan buaya putih dengan perubahan kondisi politik di wilayah kediri.

Buaya putih juga dipercaya menjadi penunggu Bendungan Barungbug di Jawa Barat. Konon melalui orang yang kesurupan di darah tersebut, penunggu bendungan memperingatkan agar pengunjung jangan berbuat tidak senonoh atau mengotori sekitar bendungan.

Mitos serupa ada di Danau Laut Dendang, Sumatera Utara. Diyakini sang penunggu bersembunyi di bawah pohon kayu pule yang tumbuh di sekitar danau tersebut.

Dengan kepercayaan itu, masyarakat mengingatkan para wisatawan untuk berlaku sopan di daerah tersebut.

Jika kita sering mendengar mitos tentang buaya putih, lalu seperti apa sih fakta-fakta hewan yang satu ini?

Baca Juga: Film Krai Thong (2001) Ceritakan Pemburu Buaya Siluman, Bukan Sembarang Cerita, Film Ini Terinspirasi Legenda Thailand Terkenal

Buaya maupun aligator memiliki kulit berwarna putih dapat dipicu oleh albino atau leucistic.

Melansir owlcation.com, kedua kondisi tersebut memiliki sejumlah perbedaan.

Albinisme adalah kelainan bawaan. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya pigmentasi gelap, yang disebut melanin.

Namun, spesies dengan jenis sel pigmen lainnya tidak seluruhnya berwarna putih melainkan menunjukkan warna kuning pucat.

Sementara itu, Leucism ditandai dengan berkurangnya pewarnaan semua jenis pigmen kulit, bukan hanya melanin.

Beberapa leucism parsial, yang dikenal sebagai efek "pied" atau "piebald", menghasilkan bercak putih yang tidak berpigmen dan tidak beraturan pada warna kulit alami hewan tersebut.

Perbedaan lain yang membedakan albino dengan hewan leucistic adalah warna mata.

Karena tidak adanya melanin, albino memiliki mata merah karena pembuluh darah di bawahnya terlihat melalui iris.

Penglihatan mereka terganggu, dan mereka tidak memiliki ketajaman visual atau ketajaman untuk menyelesaikan detail halus.

Sementara sebagian besar hewan leucistic memiliki pewarnaan mata yang normal, dan penglihatan mereka tidak terpengaruh oleh leucism mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa buaya putih mengalami kesulitan di alam liar sehingga kelangsungan hidupnya sangat rendah membuat hewan ini menjadi langka.

Baca Juga: Dari Doyan Pesta Sampai Culik Pengantin Orang, Ini Polah Anak-anak 'Pejabat' Dunia yang Suka 'Seenak Udel'

Hal itu diperparah dengan beberapa buaya putih justru ditembak untuk diambil kulitnya sebagai bahan tas.

Tanpa pigmentasi kulit gelap untuk kamuflase, hewan ini jarang bertahan hidup di alam liar.

Mereka mungkin dapat menghindari predator alami mereka selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu. Tetapi karena warnanya yang pucat, mereka menjadi mangsa yang mudah.

Dari lebih dari 1 juta populasi aligator Amerika dewasa, diperkirakan terdapat kurang dari 100 albino dan hanya sekitar 12 buaya leucistic.

Melansir nedhardy.com, Gatorland merupakan sebuah taman di Florida yang menjadi salah satu tempat tinggal buaya putih itu.

Buaya putih di tampat tersebut telah berusia lebih dari 30 tahun. Mereka bersaudara dengan buaya putih lain di taman bernama Fun Spot.

Pada 2019, sebanyak 19 telur langka dihasilkan di sebuah taman margasatwa di Florida yang memiliki dua ekor buaya albino.

Dua ekor albino itu dikenal sebagai Snowlake dan Blizzarr, mereka kawin dan menghasilkan 19 telur paling langka di dunia itu.

Menurut taman margasatwa Wild Florida, itu merupakan satu-satunya program pemuliaan dua buaya albino.

Saat itu, 19 telur tersebut dimasukkan ke ruang inkubasi dan menunjukkan tanda keberhasilan dan akan segera menetas.

Snowflake merupakan buaya betina berusaha 25 tahun dan Blizzard adalah buaya albino jantan berusia 14 tahun. Keduanya tinggal di Wild Florida sejak 2017.

Baca Juga: Terendus Lakukan Pencucian Uang Sejak 10 Tahun Lalu, Diduga Begini Cara Rafael Alun Lakukan 'Transaksi Haram'

(*)