Intisari-Online.com - Film Krai Thong (2001) akan tayang di GTV pada hari ini, 13 Januari 2023, pukul 21.30 WIB.
Film Thailand ini menceritakan tentang Krai Thong, diperankan aktor Winai Kaibutr, yang menggunakan kekuatan supernya untuk menghadapi buaya raksasa, Chalawan.
Bukan hanya monster, buaya itu juga merupakan buaya siluman yang dapat berubah wujud menjadi manusia.
Buaya siluman Chalawan diperankan oleh Jet Padoongtum.
Suatu hari, Chalawan dalam wujud manusia pergi ke kota dan terpikat oleh seorang putri jutawan, Tapaokaew (Praryfar Siriwidcha).
Chalawan pun menculiknya, membawa putri jutawan itu ke guanya.
Sementara sang ayah yang kehilangan putrinya segera membuat sayembara untuk membunuh Chalawan dan menyelamatkan sang putri.
Hadiah dari sayembara itu bukan hanya uang yang banyak tetapi juga putri jutawan itu sendiri.
Dari sanalah kisah Krai Thong sang pemburu buaya siluman dimulai.
Apakah Krai Thong berhasil menyelamatkan putri jutawan itu? Untuk mengetahuinya Anda dapat menyaksikan film Krai Thong (2001) malam ini.
Namun untuk diketahui, rupanya cerita film Krai Thong (2001) bukan sembarang cerita.
Ada legenda Thailand terkenal tentang buaya siluman atau buaya jadi-jadian di balik cerita film tersebut.
Bahkan, jika mengunjungi provinsi Phichit, Thailand Utara, Anda dapat melihat banyak patung dan gambar buaya di sana.
Mengutip theculturaltrip.com, masyarakat setempat menghormati Chalawan, penguasa buaya yang menakutkan dari legenda setempat.
Cerita lokal di Phichit sendiri bercerita tentang seorang pria bernama Krai Thong dan Chalawan, Raja Buaya.
Menurut cerita tersebut, Chalawan tinggal di gua yang magis bersama bersama kedua istrinya dan berbagai buaya lainnya.
Semua buaya yang memasuki sarang itu diubah menjadi manusia, dan dapat mengambil bentuk buaya dan manusia sesuai keinginan mereka.
Chalawan disebut agresif dan haus kekuasaan dan dia mendambakan dominasi.
Sementara pendahulunya hidup dengan prinsip Buddha, Chalawan memiliki keinginan untuk memakan manusia.
Penduduk setempat takut air karena desas-desus tentang buaya berburu orang.
Orang tua pun memperingatkan anak-anak mereka untuk menjauh dari kanal, tetapi ada dua anak tidak memperhatikan.
Kemudian saat dua saudari itu sedang bermain di air, Chalawan muncul, siap mencicipi darah.
Namun, dia malah terpesona oleh kecantikannya dan jatuh cinta.
Raja buaya itu menculik salah satu saudari ke dalam guanya. Ia berubah menjadi wujud manusia.
Chalawan berusaha merayu gadis itu dan ketika gadis itu tetap tidak tertarik, ia merapal mantra padanya dan menjadikannya istri.
Seperti yang diceritakan dalam film Krai Thong (2001), sang ayah menawarkan hadiah yang bagus kepada siapa saja yang bisa membunuh buaya dan mengembalikan tubuh putrinya.
Banyak pria telah mencoba, tetapi gagal. Kabar itu pun sampai ke telinga Krai Thong, seorang pemburu buaya dari Provinsi Nonthaburi.
Pemburu buaya itu pun melakukan perjalanan panjang ke Phichit, siap berperang dengan sang raja buaya.
Ia merapal mantra untuk memancing buaya itu keluar dari persembunyiannya.
Dalam pertarungan itu, Chalawan terluka parah dan mundur kembali ke guanya. Tidak ada yang bisa membantunya.
Krai Thong yang pemberani mengikuti Raja Buaya ke dalam gua bawah airnya, menyelesaikan pertarungan dengan pukulan fatal.
Krai Thong menyelamatkan gadis yang diculik itu dan mengembalikannya ke keluarganya, yang tentu saja terkejut dan gembira melihat dia masih hidup.
Krai Thong mendapat banyak hadiah dan buaya siluman itu pun berhenti memburu manusia di Phichit.
Apakah akhir cerita film Krai Thong (2001) persis seperti legenda terkenal itu?
Legenda buaya siluman raksasa ini sendiri bukan hanya menjadi inspirasi film Krai Thong (2001), banyak film dan drama Thailand lainnya yang berdasarkan legenda terkenal ini.
Misalnya Krai Thong (1958), Chalawan (1972), Krai Thong (1980), Krai Thong 2 (1985), hingga The Man Whos Krai Thong (2022).
Baca Juga: Apa Arti Kedaulatan Bagi NKRI? Simak Berikut Ini Penjelasannya
(*)