Intisari-Online.com -Sebuah cuplikan film yang diunggah di media sosial YouTube pada 27 Desember 2022 ramai diperbincangkan di dunia maya.
Dalam video tersebut terlihat seorang wanita memasuki sebuah ruangan. Lalu tanpa sempat duduk dia mengambil pistol yang segera digunakannya untuk menembak.
Melalui narasinya, akun YouTube Mim Mehmet Karaman menyebut bahwa wanita tersebut bernamaMarianne Bachmeier.
Di ruang sidang, di mana dia melakukan aksinya,Bachmeier mengatakan bahwa "Saya ingin membunuhnya. Saya ingin menembak wajahnya, tetapi saya menembaknya dari belakang… Saya harap dia mati.”
Dalam narasi video tersebut juga disebutkan bahwa adatujuh peluru yang ditembahkan oleh Bachmeier untuk merenggut nyawa seorang pria yang telah membunuh anaknya.
Melansir dariallthatsinteresting.com, Jumat (13/1/2023), disebutkan bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi di sebuah ruang sidang di Jerman Barat pada 6 Maret 1981.
Kala itu,Marianne Bachmeier membunuhKlaus Grabowski, seorang pria yang didakwa membunuh putrinya.
Dia sengajamenyelundupkansebuah pistol Beretta kaliber 22 di saku mantelnya ke dalam ruangan persidangan.
Pikirannya saat itu hanya dipenuhi oleh satu hal, yaitu membalas kematian anaknya sekaligus membungkam Grabowski yang dianggap terus memfitnah Anna.
Memangapa sebenarnya yang diungkapkan olehGrabowski hingga membuatBachmeier memilih untuk menjadi pengadil bagi anaknya?
Baca Juga: Nyawa Dibayar Nyawa, Ini Kisah Marianne Bachmeier yang Tembak Mati Pembunuh Putrinya diRuang Sidang
Semuanya berawal pada 5 mei 1980 ketika AnnaBachmeier yang saat itu berusia tujuh tahun bertengkar dengan ibunya,Marianne Bachmeier.
Anna yang memutuskan untuk bolos sekolah kemudian menghilang tanpa kabar selama berjam-jam.
Bachmeier yang merasa khawatir dengan keberadaan anaknya malah harus menerima kenyataan pahit, jasad anaknya dikabarkan ditemukan dalam sebuah kardus di tepi sebuah kanal.
Belum sempat mencari tahu tentang siapa pelaku tindakan keji kepada anaknya, seorang wanita dikabarkan telah melaporkan pembunuhan Anna.
Wanita tersebut tidak lain adalah seorang tunangan dariKlaus Grabowski, pria yang bekerja sebagai tukang daging.
Sang tunangan melaporkan sendiriKlaus Grabowski sebagai pria di balik kematian Anna.
HatiBachmeier pun runtuh bukan main setelah mengetahui bahwa tersangka pembunuh anaknya adalah seorang pria dengan catatan kriminal penganiayaan anak.
Dalam penyelidikan serta beberapa kali persidangan akhirnya terungkap bahwa Anna memang diculik olehGrabowski.
Di rumahnya,Grabowski menahan Anna selama berjam-jam sebelum kemudian membunuh bocah malang tersebut.
Grabowski menggunakanpantyhose, semacam legging, milik tungangannya untuk mencekik Anna.
Baca Juga: Kisah Nyatanya Menginspirasi Film Dog Gone, Anjing Gonker Ternyata Idap Penyakit Langka Ini
Dalam persidangan yang sempat berlangsung selama dua hari, belum sempatterbukti apakahGrabowski melakukan pelecehan seksual terhadap Anna atau tidak.
Hanya saja,Grabowski sendiri menyangkal tuduhan tersebut dan malah menuduh Anna yang merayu dirinya.
Seakan tidak puas dengan alibi yang tidak masuk akal itu, pria 35 tahun tersebut malah menyebut bahwa Anna berusaha memerasnya.
Dalam pengakuanGrabowski, Anna disebut mengancam akan menuduhnya melakukan pelecehan seksual jika tidak memberinya sejumlah uang.
Sebuah pengakuan yang jelas-jelas membuatBachmeier semakin murka hingga memutuskan untuk menjadi pengadil bagi Anna.
Tepat di hari ketiga persidangan, Bachmeierberhasil menyelundupkan senjata yang kemudian dia gunakan untuk menembakGrabowski.
Dia memuntahkan 8 peluru dengan enam di antaranya mengenai bagian belakang tubuhGrabowski.
Sang pria yang disebut "babi" olehBachmeier pun tewas di ruang persidangan.
Dalam sekejap, sosokMarianne Bachmeier menjadi perhatian dan bahan perbincangan hampir seantero Jerman Barat.
Perdebatan terjadi menyikapi tindakanBachmeier: sudah tepat atau justru salah karena telah main hakim sendiri.
Baca Juga: Kisah Nyata Tokoh Asli Ip Man, Sang Master Wing Chun, Benarkah Guru Bruce Lee?
Di tengah segala perdebatan, pada 2 Maret 1983, Bachmeier akhirnya dinyatakan bersalah telah melakukan pembunuhan berencana.
Namun, hukuman yang diberikan 'hanya' enam tahun, dengan hanya setengahnya yang perlu dia jalani sebelum akhirnya dibebaskan.
Kisahnya sendiri kemudian dia jual secara eksklusif kepadamajalah berita Stern seharga250.000 Deutsche Mark.
Pada 1981, filmtentangMarianne Bachmeier tayang dengan judulAnnas Mutter, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadiIbu Anna.
Tiga tahun kemudian, sebuah film berjudulDe zaak Marianne Bachmeier juga muncul mengisahkan aksi pembalasanBachmeier.