Find Us On Social Media :

Syarifah Ima Rela Mati Demi Ferdy Sambo, Ternyata Ini Penjelasan Psikologi Orang Bisa Mencintai Pembunuh

By Mentari DP, Rabu, 22 Februari 2023 | 14:30 WIB

Penggemar Ferdy Sambo, Syarifah Ima yang rela menggantikannya menjalani hukuman mati.

Intisari-Online.com - Nama Syarifah Ima Sahab mulai terdengar tak kala dia dengan lantang mengatakan bahwa dia adalah penggemar Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam yang terjerat kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Tak tanggung-tanggung, wanita itu mengatakan siap untuk menggantikan Ferdy Sambo untuk menjalani hukuman mati.

"Tuk netizen semuanya silahkan kalian laporkan ke pak hakim, aku serius siap gantikan pak Sambo yg penting pak Sambo bebas."

"Aku tulus sayang sm pak Sambo dari hati aku, aku ingin liat dia bahagia aku pun ikut bahagia" tulis Syarifah Ima seperti dikutip dari tribunnews.com pada Rabu (22/2/2023).

Dia juga mengatakan siap dihukum mati bersama suami Putri Candrawathi itu. Atau jika tidak dijebloskan ke penjara dan ditempatkan satu sel bersama.

Lebih dari itu, sanking cinta matinya dengan Sambo, dia mengaku pernah mengirim surat cinta ke Mako Brimbon. Bahkan juga ingin menikahi mantan Jenderal Bintang 2 Polri tersebut.

Tingkah laku wanita tersebut tak ayal membuat netizen geleng-geleng. 

 

Sebab beberapa netizen langsung memberi komentar, 'Kok bisa jatuh cinta dengan seorang pembunuh?'.

Entah apa niat dari Syarifah Ima sebenarnya, tapi mengapa orang jatuh cinta dengan pembunuh? Bahkan sampai ingin menikah dengan seorang pembunuh?

Dilansir dari edition.cnn.com pada Rabu (22/2/2023), Ted Bundy, Richard Ramirez, Kenneth Bianchi, dan Angelo Buono dikenal sebagai pembunuh berantai.

Tapi ada satu kesamaan di antara mereka, yaitu mereka menikah di penjara. Para wanita itu tetap menikah meski kejahatan mereka terungkap ke media.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dijatuhi Hukuman Mati: Tidak Melanggar HAM, Ini Bedanya Ditembak Sampai Mati dengan Jenis Hukuman Lainnya

Melihat fenomena ada wanita yang memiliki hubungan dengan para pembunuh, Sheila Isenberg, penulis “Women Who Love Men Who Kill", mengatakan ada dua kelompok jika seseorang menikah dengan pembunuh.

Pertama, mereka yang jatuh cinta dengan si pembunuh sebelum kasus terungkap dan " percaya bahwa mereka melihat sisi baik "sebenarnya" dari si pembunuh.

Kedua, mereka yang memulai hubungan atau tertarik ketika pembunuh tersebut menjadi sorotan.

“Mereka juga ingin terkenal," ungkap Isenberg.

"Ketika Scott Peterson dikirim ke penjara, dia mendapat lamaran pernikahan bahkan sebelum dia sampai di penjara."

"Para wanita itu tahu bahwa jika mereka terlibat dengan orang-orang ini, nama mereka atau mungkin foto mereka akan dimuat di koran,” jelasnya.

Tak hanya para wanita. Susan Atkins, anggota Keluarga Manson yang mendapat hukuman seumur hidup atas perannya dalam pembunuhan Sharon Tate-LaBianca, juga menikah dengan dua pria berbeda di penjara.

Dalam penelitiannya, Isenberg menemukan bahwa banyak orang di kedua kelompok tersebut berpegang teguh pada keyakinan bahwa pacar dan suami mereka yang dihukum sebenarnya tidak bersalah.

"Mereka tertipu bahwa pria itu tidak melakukan kejahatan," ucap Isenberg.

Dia menunjuk wanita seperti Carol Ann Boone, yang memulai hubungannya dengan Ted Bundy saat dia diadili atas dua pembunuhan dan tiga penyerangan di Florida State University.

Keduanya menikah dan memiliki anak. Kemudian Bundy mengaku melakukan 30 pembunuhan.

Baca Juga: Baru Saja Divonis, Ferdy Sambo Dkk Kembali Dilaporkan atas Dugaan Pencurian Uang, Pernyataan Ricky Rizal Ini Jadi Sorotan

Boone, yang pernah bekerja dengan Bundy di Departemen Layanan Darurat negara bagian Washington, mengatakan bahwa dia "langsung menyukai Ted" dan bersaksi untuknya bahwa sang suami tidak sejahat itu.

Tidak sampai bertahun-tahun setelah keyakinannya tersebut, dia tahu kesalahannya dan mengakhiri hubungan mereka.

Doreen Lioy menikah dengan Richard Ramirez, yang membunuh lebih dari selusin orang.

Pada tahun 1997, dia mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak keberatan jika orang mengira dia gila.

“Saya hanya percaya padanya sepenuhnya,” kata Lioy.

Dalam kasus di mana orang tersebut dinyatakan bersalah hanya atas satu pembunuhan, Isenberg mengatakan para wanita sering beralih ke keadaan yang meringankan.

Misalnya ketika orang tersebut menggunakan narkoba, mereka mengatakan itu kecelakaan yang tidak mewakili karakter sebenarnya dari orang tersebut.

Terakhir, meski tidak benar-benar bersama, tapi beberapa wanita lebih tertarik dengan romansa hubungan.

Misalnya berpacaran dengan seseorang yang menjalani hukuman seumur hidup sering kali melibatkan tingkat pacaran yang intens.

Dari penelitiannya, Isenberg menyimpulkan bahwa bagi banyak wanita ini, hubungan seperti ini adalah sebuah kekuatan.

“Banyak dari wanita ini berasal dari masa kanak-kanak yang penuh kekerasan atau wanita yang babak belur."

Baca Juga: Bharada E Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Intip Hak dan Keuntungan Justice Collaborator

"Beberapa dilecehkan secara fisik, psikologis atau verbal, tetapi mereka semua adalah korban."

"Menurut saya, ketika mereka menjalin hubungan dengan pria yang berada di balik jeruji seumur hidup atau hukuman mati, mereka tidak dapat menyakitinya."

"Jadi, para wanitalah memegang kendali dalam hubungan tersebut," tutupnya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dijatuhi Hukuman Mati, Begini Tata Cara Pelaksanaan Hukuman Mati di Indonesia