Find Us On Social Media :

Serakah, Belum Selesai Proyek Kereta Cepat Dibangun Sampai Pakai APBN, Presiden China Xi Jinping Sudah Merengek untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Besar, Empat Pulau Indonesia Ini Sudah Dia Incar

By May N, Sabtu, 30 Juli 2022 | 11:40 WIB

Presiden RI Jokowi dan Presiden China Xi Jinping. Utang Indonesia ke China bertambah setelah suntikan dana ini dikucurkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepada DPR November lalu bahwa pemerintah telah setuju untuk menyuntikkan tambahan $ 299 juta ke dalam usaha, yang jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 18% akhir konstruksi.

Empat perusahaan Indonesia menguasai 60% konsorsium KCIC dan 40% sisanya berada di tangan China Railway International Co Ltd Engineering Corp dan empat perusahaan China lainnya.

Sejak konstruksi dimulai pada tahun 2016, proyek ini telah mengalami kemunduran, dimulai dengan kesulitan dalam memperoleh tanah, terutama di sekitar pinggiran luar Jakarta Karawang di mana harga real estat telah meningkat tajam selama dekade terakhir.

KCIC juga menunjuk relokasi paksa gardu listrik, saluran air dan kabel serat optik dan jaringan utilitas publik lainnya yang tidak terduga selama tahap perencanaan.

Satu dari tiga stasiun yang direncanakan di sepanjang rute telah dibatalkan karena biaya yang meningkat.

Ada juga tantangan teknis. Awal tahun ini, KCIC mengungkapkan adanya masalah penurunan tanah yang serius di salah satu dari 13 terowongan yang disebabkan oleh serpih tanah liat yang tidak stabil, serupa dengan yang juga menunda pembangunan jalan tol di dekatnya.

Kritikus mengatakan bahwa seharusnya diantisipasi ketika studi resmi yang dilakukan oleh KCIC pada tahun 2016 mengidentifikasi setidaknya empat titik di sepanjang jalur rel yang dianggap rentan terhadap tanah longsor dan masalah geologi lainnya.

Baca Juga: Sampai Joe Biden Terancam Dimakzulkan, Resesi Ekonomi Disebut Sudah Dimulai Karena Ekonomi Amerika Serikat Menyusut di Kuartal Kedua, Apa Dampaknya untuk Indonesia?