Intisari-Online.com - ProyekKereta Cepat Jakarta Bandung terus mendapat kritik.
Ada beberapa alasan mengapa proyekKereta Cepat Jakarta Bandung terus dikritik.
Pertama, karena Indonesia lebih memilih China daripada Jepang. untukproyekKereta Cepat Jakarta Bandung.
Kedua, karena biaya proyek initerus membengkak.
Awalnya, biaya proyek sekitar Rp84,9 triliun. Tapi naiksekitar Rp26,6 triliun.
Artinya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung menghabiskan dana lebih dari Rp100 triliun.
Belum lagi faktanya proyek inimenggunakan uang APBN senilai Rp4,3 triliun atas izin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kritik ketigadikarenakanjarak Jakarta Bandung yang relatif dekat, yaitu hanya sekitar 150 kilometer.
Padahal ada banyak mode transportasiantaraJakarta dan Bandung.
Dan meski menghabiskan triliunan dana, rupanyaKereta Cepat Jakarta Bandung ini tidak menghubungkanKota Jakarta dengan Kota Bandung.
Ya, dilansir dari kompas.com pada Sabtu (16/7/2022), stasiun akhir di Kota Bandung tidak terletak di tengah Kota Bandung.
Akan tetapi lokasinya beradadi Tegalluar yang masuk Kabupaten Bandung, dan Stasiun Padalarang yang merupakan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
BaikTegalluar danPadalarang, keduanya adalah wilayah pinggiran atau daerah penyangga Kota Bandung.
Dari dua daerah itu, untuk ke Bandung, makaAnda setidaknya membutuhkan tambahan waktu sekitar30-45 menit.
Tentu saja jangan lupakan kemacetan.
Tapi jika Anda tidak mau kena macet, maka Anda bisa turun diStasiun Padalarang. Kemudian berjalan kaki menujuStasiun KA Padalarang.
Ya, Anda bisa bergantimoda ke KA reguler yangdioperasikan oleh PT KAI untuk menuju keStasiun Bandung.
Kira-kiradurasi perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung mencapai 18 menit.
Tapi jika Anda berhentidi Stasiun Cimahi, maka durasi perjalanan menjadi 22 menit.
Yang buat semakin ruwet adalah harga tiketKereta Cepat Jakarta Bandung dipatok mencapai Rp350.000 sekali jalan.
Jauh di atas harga tiket kereta biasa yang rata-rata Rp75.000 sampai Rp140.000 (eksekutif).
Tidak heran proyekKereta Cepat Jakarta Bandung ini disebut sebagai proyek serba "nanggung".
Namun menghabiskan banyak biaya.
"Kereta Cepat Jakarta Bandung proyek yang nanggung, karena apa?," tanya Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno.
"Stasiun terakhirnya ada di pinggiran keramaian di Tegalluar, bukan di Kota Bandung,"jelas Djoko.
Jadi apakah Anda berminat naikKereta Cepat Jakarta Bandung?