Find Us On Social Media :

Nyawanya Sudah Jadi Incaran Tentara Pembunuh Bayaran, Lagi-lagi Zelensky Selamat dari Upaya Pembunuhan, Pelakunya Diduga 'Berhubungan' dengan Vladimir Putin

By Mentari DP, Kamis, 24 Maret 2022 | 07:30 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Intisari-Online.comKementerian Pertahanan Ukraina mengatakan sekelompok pembunuh kembali beraksi untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun hasilnya sama seperti sebelumnya.

Para pembunuh itu gagal menjalankan misinya untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sekelompok pembunuh itu dilaporkan tiba di Ukraina pada hari Minggu lalu.

Mereka membawa tugas untuk melenyapkan pemimpin militer dan politik tertinggi negara itu.

Situs berita Ukraina, Unian melaporkan bahwa kelompok pembunuh itu hanya dihentikan setelah faksi anti-perang dalam dinas rahasia Rusia memberi tahu tim Zelensky di mana pasukan itu berada.

Ada 25 orang dalam kelompok pembunuh ini.

Selain Zelensky, ada target lain yang dilaporkan dalam daftar sasaran kelompok pembunuh itu.

Baca Juga: Tepat di Hadapan Puan yang Hanya Bisa 'Basa-basi' Soal Ukraina, Negara Ini Berani Mencak-mencak Soal 'Standar Ganda' Dunia, Sampai Berani Minta Negara Lain Diusir

Baca Juga: Pantas Seisi Bumi Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Segini Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Jika Rusia Gunakan Senjata Nuklirnya

Salah satunya Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan kepala staf kepresidenan Andriy Yermak.

Sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022, ada laporan bahwa Zelensky selamat dari tiga hingga 12 upaya pembunuhan.

Mikhail Podolyak, kepala kantor kepresidenan, mengatakan kepada Pravda.com awal bulan ini bahwa dia yakin ada lebih dari selusin upaya.

Siapakah pelakunya?

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (23/3/2022), tentara bayaran dari kelompok Wagner yang didukung Kremlin dan pasukan khusus Chechnya diduga dikirim untuk membunuh Zelensky.

Daftar sasaran kelompok Wagner juga dikatakan termasuk Walikota Kyiv Vitali Klitschko dan saudaranya Wladimir.

Sebuah sumber yang mengetahui kegiatan kelompok Wagner mengatakan antara 2.000 dan 4.000 anggota tiba di Ukraina pada Januari dengan misi yang berbeda.

Kelompok itu diyakini melacak Zelensky dan rekan-rekannya melalui ponsel mereka.

Anggota kelompok Wagner sebelumnya telah dituduh melakukan kejahatan perang di negara tempat mereka ditempatkan.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin, Siapa Sangka Seluruh Pasukan Resimen Elit Rusia Ini Justru Hancur Lebur di Tangan Pasukan Ukraina, Kekalahan Terburuk Sejak Perang Dunia 2

Baca Juga: Jadikan Ukraina Sebagai Batu Loncatan, Inilah Negara Selanjutnya yang Sangat Ingin Digempur Vladimir Putin, 'Perang Baru Saja Dimulai!'

Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada tiga orang dan entitas dari Wagner atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Afrika Tengah.

"Grup Wagner telah merekrut, melatih, dan mengirim operasi militer swasta ke zona konflik di seluruh dunia."

"Tujuannya untuk memicu kekerasan, menjarah sumber daya alam dan mengintimidasi warga sipil yang melanggar hukum internasional, termasuk hukum hak asasi manusia internasional."

Sebagai contoh, ada seorang pria Rusia yang mengaku sebagai bagian dari kelompok itu.

Lalu dia melakukan perjalanan ke Suriah dengan pesawat militer untuk membantu loyalis Bashar al Assad di Suriah.

Rusia bersikeras bahwa mereka tidak menggunakan tentara bayaran.

Malahan mereka hanya melakukan serangan dari udara dan darat.

Berita tentang upaya pembunuhan kepada Zelenskiy muncul saat Rusia terus menggempur pelabuhan Mariupol di Ukraina yang terkepung.

Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia menembaki area dengan membabi buta.

Baca Juga: Gawat! Perang Rusia dan Ukraina Belum Kelar, Mendadak Terdengar Suara Tembakan dari Roket Korea Utara, Benarkah Kim Jong-Un Sedang Uji Coba Nuklir?

Baca Juga: Berasa Paling Berkuasa Sampai Seenak Jidat Tahan Aset Miliarder Rusia, Amerika Bersiap Kena Karma, Disingkirkan Tetangga Indonesia Ini Sebagai Tujuan Pebisnis Seantero Bumi