Find Us On Social Media :

Pantas Berani Banget Bikin Biden Dongkol dengan Tolak Teleponnya, Sohib Amrik yang Kebanjiran Cuan dalam Invasi Ukraina Ini Ternyata Sedang 'Mepet' Pejabat Rusia

By May N, Selasa, 22 Maret 2022 | 18:02 WIB

Jaringan pipa Nord Stream 2 di Jerman mengalirkan gas alam dari Rusia

"Mereka juga mendiksusikan masalah regional yang sekarang terjadi, termasuk situasi di Yaman," tambahnya.

Menurut kementerian, pembicaraan diusulkan oleh pihak Saudi.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan sebuah operasi militer khusus merespon permintaan bantuan oleh kepala Republik Donbas.

Ia menekankan bahwa Moskow tidak punya rencana menduduki wilayah Ukraina, tapi berupaya mendemiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

Baca Juga: Tak Gentar Disanksi Barat, Putin Sebut Dominansi Politik dan Ekonomi Barat yang Mengglobal Sudah Tak Relevan Lagi, 'Golden Billion Sedang Runtuh'

Baca Juga: Bak Disambar Petir Bertubi-tubi, Usai Sanksinya 'Dilepeh' oleh Putin, Kini AS Kudu Pasrah Dollar Diganti Mata Uang Lain untuk Transaksi Minyak, Hegemoninya Makin Pudar

Mengikuti langkah tersebut, AS, Uni Eropa, dan Inggris serta beberapa negara lain mengumumkan sanksi melawan beberapa individu Rusia dan perusahaan hukum Rusia.

Sikap Arab Saudi ini bersamaan dengan banjir rezeki yang mereka rasakan, dengan ternyata Arab Saudi geser Rusia memasok minyak mentah terbanyak ke China dalam dua bulan pertama tahun 2022.

Rusia mendapatkan gelar pemasok minyak mentah ke China terbesar pada Desember 2022.

Ternyata terjadi penurunan pengiriman minyak mentah dari Rusia sebanyak 9% karena pemangkasan kuota impor, sebabkan penyulingan independen mengurangi pembelian mereka.

Reuters melaporkan pada Senin (21/3) Arab Saudi kirimkan minyak mentah sebanyak 14,61 juta ton pada Januari-Februari 2022, setara dengan 1,81 juta barel per hari (bph).

Angka ini turun dari 1,86 juta barel per hari di tahun sebelumnya.