Intisari - Online.com - Raksasa minyak Timur Tengah, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dilaporkan menolak panggilan telepon yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Panggilan telepon itu dilakukan untuk membahas mengenai sanksi minyak Rusia.
Dengan sikap mereka, pakar yakin bahwa negara-negara itu akan membantu suplai minyak dunia ketika Washington menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Sebelumnya Intisari Online juga sudah pernah membahas keengganan negara-negara ini membantu AS memberi sanksi kepada Rusia.
Dikutip dari Wall Street Journal, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman, dilaporkan sudah menolak panggilan AS selama beberapa minggu ini.
Washington ternyata meminta tambahan keran minyak yang dimiliki Arab Saudi.
"Ada ekspektasi dalam panggilan telepon Presiden Biden dengan MBS (singkatan nama Mohammed Bin Salman), namun itu tidak terjadi," ujar salah seorang pejabat AS dikutip Kamis, (10/3/2022).
UEA juga melakukan hal serupa, dengan Pangeran Mohammed Bin Zayed Al Nahyan dilaporkan menolak telepon Biden.
Tidak dikatakan sebab pastinya dari Abu Dhabi, tapi panggilan tersebut disebutkan akan diatur kembali.
Hubungan antara AS dengan Saudi dan UEA sendiri mengalami penurunan sejak Biden berkuasa.