Find Us On Social Media :

Kisah Kehidupan Tragis Putri Xijun, Berasal dari Keluarga Kekaisaran yang Terpaksa Jalani Kehidupan Perbudakan, Dipaksa Menikah Inses Demi Aliansi Politik

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 20 Maret 2022 | 07:30 WIB

Putri Xijun, keluarga kekaisaran yang menjalani perbudakan.

Ketika Liu Xijun masih bayi, ayahnya dituduh memimpin pemberontakan melawan keluarga kerajaan dan dipaksa untuk bunuh diri.

Pada tahun yang sama, ibunya dieksekusi di depan umum karena tuduhan menggunakan sihir.

Karena orangtuanya adalah penjahat publik terhadap bangsa, maka Liu Xijun dan saudara-saudaranya dipaksa menjadi budak di istana.

Pada tahun 105 SM, Kaisar Wudi membuat aliansi pernikahan dengan Lie Jiaomi, Raja Wusun.

Wusun adalah orang Indo-Eropa yang mendiami wilayah Danau Balkhash sekarang dan barat laut Xinjiang.

Populasi penduduknya terdiri dari 630.000 (yang sangat kecil dibandingkan dengan populasi Han yang berjumlah 58 juta orang).

Baca Juga: Kisah Putri Kesayangan Legendaris Permaisuri Cixi, Der Ling, Dayang dan Juru Bahasa yang Dididik di Prancis dan Terpapar Budaya Barat, Tulis Kehidupannya di Kota Terlarang dan Sisi Baik ‘Nyonya Naga’

 Baca Juga: Dengan Mata Biru Tua dan Pipi Merah, Maria Nikolaeva Dianggap Putri Tercantik dari Keempat Putri Tsar Nicholas II, Berada di Belakang Ibunya Ketika Eksekutor Lumpuhkan Keluarga Kaisar Rusia

Aliansi ini memaksa Raja Wusun untuk membantu China melawan Xiongnu yang menyerang (dikenal oleh pembaca Barat sebagai Hun).

Kaisar Wu memilih keponakan buyutnya, Liu Xijun dan percaya bahwa dia adalah duta besar Han yang sempurna untuk Wusun.

Kaisar Wudi secara resmi menjadikannya cucu perempuannya dan memberinya gelar Putri.

Raja Lie Jiaomi memberi Kaisar Wudi 1.000 kuda sebagai hadiah pertunangannya.