Find Us On Social Media :

Ramai-ramai Angkat Senjata, 16.000 Relawan dari Timur Tengah Dikatakan Siap Datang untuk Bertempur Membantu Rusia Lawan Ukraina

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 14 Maret 2022 | 11:55 WIB

(Ilustrasi) Pejuang pro-pemerintah Suriah mengendarai tank mereka melewati warga sipil yang melarikan diri dari Aleppo timur pada 2016

Intisari-Online.com - Pada Jumat (11/3/2022), diberitakan bahwa Rusia berencana menyambut 16.000 sukarelawan.

Mereka sebagian besar dari Timur Tengah dan ingin ikut berperang bersama militer Rusia di Ukraina.

The National News, mewartakan bahwa mereka termasuk ribuan sukarelawan veteran Suriah yang ingin bergabung dalam perang, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Ucapan itu terlontar beberapa hari setelah pejabat AS mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Rusia merekrut pejuang dari Suriah, di mana kehadiran militernya cukup besar untuk mendukung pasukan yang mendukung Presiden Bashar Al Assad.

Rekaman yang dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan puluhan pria berkamuflase.

Mereka ramai-ramai mengangkat senapan serbu Kalashnikov dan spanduk pro-Rusia yang dikatakan sebagai veteran Suriah yang ingin bergabung dalam konflik Ukraina.

Pasukan Moskow semakin dekat ke ibu kota Kyiv, dua minggu setelah Putin mengumumkan "operasi militer khusus" di tetangga Rusia yang pro-barat.

Tidak jelas apakah para sukarelawan akan diintegrasikan ke dalam militer reguler Rusia, apakah Moskow akan membentuk brigade atau apakah mereka yang mendaftar akan bergabung dengan pasukan separatis Ukraina yang berjuang bersama Rusia.

Baca Juga: Disanksi Tidak Jera, Begini Ternyata Cara Rusia Tetap Dapat Pendapatan Fantastis Lewat Aset Energinya, Tiba-tiba Gaet Negara Asia Ini Jadi Mitra Perdagangannya

 Baca Juga: China dan India Sudah Dukung Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, Lantas Apa Dampaknya Bagi Perdamaian Indo-Pasifik? Ternyata Kerugian Ini Bisa Sambar Indo-Pasifik dan Indonesia Termasuk di Pasar Global

"Jika Anda melihat ada orang yang ingin secara sukarela (membantu separatis Ukraina timur), maka Anda perlu menemui mereka di tengah jalan dan membantunya bergerak ke zona pertempuran," kata presiden kepada Shoigu selama pertemuan dewan keamanan yang disiarkan televisi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Kementerian Pertahanan telah "berbicara secara khusus tentang mereka yang berasal dari negara-negara Timur Tengah dan dari Suriah".