Find Us On Social Media :

Diam Tak Berkomentar Apapun Soal Konflik Rusia-Ukraina, Siapa Sangka Israel Sebenarnya Membantu Ukraina di Balik Layar, Bahkan Ukraina sampai Memelas Hal Ini dari Israel

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 9 Maret 2022 | 18:19 WIB

Israel Sebenarnya Membantu Ukraina di Balik Layar

Intisari-Online.com - Melansir Reuters, Selasa (28/3/2022), utusan Ukraina memohon kepada Israel untuk  memberi lebih banyak bantuan perang.

Sementara menteri luar negeri Israel telah mengutuk invasi Rusia, retorika Perdana Menteri Naftali Bennett jauh lebih berhati-hati.

Atas perintah Kyiv, dia mengusulkan Israel menengahi pembicaraan damai.

Dia juga menyuarakan solidaritas dengan Ukraina dan mengirim bantuan kemanusiaan.

Duta Besar Yevgen Korniychuk mengatakan Israel belum memenuhi permintaan Ukraina atas "senjata pertahanan" seperti yang diberikan oleh kekuatan Barat.

"Kami ingin Israel mendukung kami dengan segala cara di hari-hari yang sulit ini."

"Atas nama kemanusiaan, pahamilah kebutuhan rakyat kami," katanya kepada wartawan.

Israel sendiri sangat berhati-hati dan tidak ingin terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Bak Kebakaran Jenggot Usai Berikan Sanksi ke Rusia, Negara-Negara Arab Mendadak Ogah Terima Panggilan Dari Amerika Gara-Gara Hal Ini

 Baca Juga: AS Kebingungan, Gara-Gara Rusia Kena Sanksi Barat Dipredisi Dunia Akan Kekurangan Minyak, Amerika Serikat Sampai Mendekati Negara Miskin Ini Untuk Dijadikan Rusia Berikutnya!

Hal itu lantaran karena Moskow juga menempatkan pasukannya di Suriah seiring konflik yang terjadi antara Israel dan Suriah.

Sementara, Rusia memihak pada Suriah dan menekan Israel untuk menghentikan serangan.

Bennett mengatakan "pendekatan terukur dan bertanggung jawab" Israel terhadap krisis "memungkinkan kita tidak hanya untuk menjaga kepentingan kita, tetapi juga berguna -- untuk menjadi pemain yang kredibel."

"Kami dapat berkomunikasi langsung dengan kedua pihak, dan membantu sebagaimana diperlukan".

"Dan kami memang membantu -- diam-diam," katanya dalam pidato di markas intelijen Mossad, menurut kantornya.

Israel mengatakan pihaknya fokus pada 40.000 orang Yahudi Ukraina dan 180.000 orang Ukraina dengan ikatan keluarga Yahudi yang mungkin ingin berimigrasi.

Tahun lalu, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia mulai meningkat pada bulan November, beberapa pejabat Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan gelombang imigrasi massal dari Ukraina.

Rencananya 200.000 orang Yahudi yang memenuhi syarat dapat berimigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.

Baca Juga: Negaranya Diobrak-Abrik Rusia, Ternyata Ukraina Kepergok Bangun Laboratorium Senjata Biologis dengan Amerika, Penykit Mematikan Ini Ditemukan Sedang Dipelajari Disana!

 Baca Juga: Dikira Kalah Telak Setelah Digempur Rusia, Rupanya Ukraina Sanggup Beri Perlawanan Mematikan Ini, 30 Pesawat Rusia Sudah Jadi Korbannya

Sejauh ini, gelombang tersebut belum terwujud dalam skala seperti yang direncanakan tersebut.

Namun kedutaan Israel bersama dengan kedutaan asing lainnya, dari Kyiv ke Lviv, bulan ini telah mendaftarkan permohonan dari sekitar 3.000 warga Ukraina yang belum menjadi warga negara Israel untuk berimigrasi ke sana.

Baca Juga: Perang Amerika vs Rusia Sudah di Depan Mata! Polandia Mendadak Kirim Semua Jet Tempur Era Uni Soviet ke Pangakalan Udara Amerika, Bikin Seluruh Dunia Panik

Baca Juga: Beredar Video Kereta Lapis Baja Rusia dengan Simbol 'Z', Analis Sebut Rusia Bakal Menggunakannya untuk Perbaiki Masalah Ini dalam Militernya

(*)