Urkiewicz mengatakan tampaknya jelas bahwa beberapa saat setelah kematian wanita itu, kuburan dibuka kembali, dekorasi tulang dilakukan dan tulang-tulang diatur ulang dalam urutan anatomis.
Ini adalah penemuan yang unik dan para arkeolog mengingatkan kita bahwa tidak ada hal serupa yang pernah ditemukan di wilayah tersebut sebelumnya.
“Sampai sekarang, beberapa penemuan serupa telah ditafsirkan sebagai sisa-sisa tato, tetapi tidak satupun dari mereka telah dianalisis menggunakan begitu banyak metode modern, itulah sebabnya mereka tidak dapat dikonfirmasi dengan penuh keyakinan,” menurut Zurkiewicz melansir Ancient Pages.
Mereka yang tinggal di wilayah ini sekitar 4.500 tahun yang lalu adalah pengembara.
Mereka tidak pernah membangun pemukiman permanen yang menjadi alasan mengapa tidak ditemukan reruntuhan kuno rumah mereka.
Mereka menguburkan orang mati di gundukan pemakaman yang monumental.
"Namun, wanita jarang dikuburkan di dalamnya. Almarhum, yang tulangnya ditutupi dengan pola, merupakan anggota penting dari komunitas,” menurut Zurkiewicz.
Tanda-tanda hitam kuno itu tetap menjadi misteri, tetapi itu pasti memiliki arti penting bagi nenek moyang yang meluangkan waktu untuk membuka kuburan dan membuat garis-garis itu pada tubuh orang yang meninggal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari