Penulis
Intisari-Online.com – Ketika para arkeolog membuka sebuah makam kuno, maka mereka tidak akan pernah benar-benar tahu apa yang akan mereka temukan di dalamnya.
Karena kebiasaan pemakaman zaman kuno alias nenek moyang kita, sering kali membingungkan dan unik.
Sekitar tahun 2018 para ilmuwan meneliti sebuah makam berusia 4.500 tahun di kawasan Dniester, Ukraina.
Ini merupakan sebuah tempat peristirahatan terakhir seorang wanita muda berusia 25-30 tahun.
Yang tidak biasa dari penemuan ini adalah tulang-tulangnya ditutupi dengan dekorasi unik termasuk garis sejajar.
Apa maksud dari tanda hitam buatan manusia ini?
"Saat menggambar dan memotret pemakaman, perhatian kami tertuju pada pola-pola teratur, seperti garis paralel yang terlihat pada kedua tulang siku," kata arkeolog Danuta Zurkiewicz dari Institut Arkeologi, Universitas Adam Mickiewicz di Pozna kepada Science di Polandia.
Para ahli dari Fakultas Kimia Universitas Adam Mickiewicz dan Departemen Kedokteran Forensik, Universitas Ilmu Kedokteran Pozna telah menganalisis zat hitam dan mengatakan itu mirip dengan tar kayu.
"Mengejutkan bahwa prosedur menghias tulang harus dilakukan setelah kematian dan proses pembusukan tubuh. Ini jelas ditunjukkan oleh lokasi dekorasi di permukaan tulang dan cara pewarna diterapkan," kata Zurkiewicz.
Menurutnya, temuan baru-baru ini membuktikan betapa rumitnya ritual pemakaman ribuan tahun lalu.
Urkiewicz mengatakan tampaknya jelas bahwa beberapa saat setelah kematian wanita itu, kuburan dibuka kembali, dekorasi tulang dilakukan dan tulang-tulang diatur ulang dalam urutan anatomis.
Ini adalah penemuan yang unik dan para arkeolog mengingatkan kita bahwa tidak ada hal serupa yang pernah ditemukan di wilayah tersebut sebelumnya.
“Sampai sekarang, beberapa penemuan serupa telah ditafsirkan sebagai sisa-sisa tato, tetapi tidak satupun dari mereka telah dianalisis menggunakan begitu banyak metode modern, itulah sebabnya mereka tidak dapat dikonfirmasi dengan penuh keyakinan,” menurut Zurkiewicz melansir Ancient Pages.
Mereka yang tinggal di wilayah ini sekitar 4.500 tahun yang lalu adalah pengembara.
Mereka tidak pernah membangun pemukiman permanen yang menjadi alasan mengapa tidak ditemukan reruntuhan kuno rumah mereka.
Mereka menguburkan orang mati di gundukan pemakaman yang monumental.
"Namun, wanita jarang dikuburkan di dalamnya. Almarhum, yang tulangnya ditutupi dengan pola, merupakan anggota penting dari komunitas,” menurut Zurkiewicz.
Tanda-tanda hitam kuno itu tetap menjadi misteri, tetapi itu pasti memiliki arti penting bagi nenek moyang yang meluangkan waktu untuk membuka kuburan dan membuat garis-garis itu pada tubuh orang yang meninggal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari