Find Us On Social Media :

Berusia 5.000 Tahun, Drum Batu Berhias Ditemukan di Inggris Terkubur Bersama Tiga Anak, Bukan Digunakan Sebagai Alat Musik, Mungkin Dulunya Sebagai Persembahan Pemakaman atau Jimat Pelindung

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 19 Februari 2022 | 15:40 WIB

Drum batu hias yang ditemukan bersama kerangka tiga anak yang saling berpelukan

Intisari-Online.com – Sebuah patung kapur berusia 5.000 tahun, ditemukan di East Yorkshire, Inggris.

Dianggap sebagai karya seni prasejarah paling penting, patung itu digali di Inggris Raya pada abad yang lalu, menurut Neil Wilkin, kurator Eropa Awal di British Museum.

Dijuluki sebagai ‘drum Burton Agnes’, setelah desa tempat ditemukannya pada tahun 2015, artefak yang dihias dengan rumit itu dimakamkan bersama tiga anak, mengutip BBC News.

Seperti yang ditulis Grace Newton untuk Yorkshire Post, drum batu berhias adalah salah satu dari empat jenis yang diketahui bertahan hingga sekarang.

Alih-alih digunakan untuk memainkan musik, drum itu mungkin adalah persembahan pemakaman atau jimat pelindung.

Tiga ‘lubang yang ditambahkan tergesa-gesa’ di silinder batu itu mungkin mewakili ketiganya yang dimakamnkan di kuburan tersebut.

Artefak itu ditemukan di tengah apa yang disebut gerobak bundar, dan di tengahnya terdapat lubang persegi, di mana kami menemukan tiga kerangka anak-anak yang masih sangat kecil.

Yang tertua berusia sekitar 12 tahun dan memeluk dua anak yang lebih kecil, berusia sektiar 3 dan 5 tahun.

Baca Juga: Kisah ‘Ratu Gurun’ Gertrude Bell, Seorang Arkeolog dan Mata-mata, Perwira Intelijen Wanita Pertama Inggris, Jadi Penentu Jazirah Arab Setelah Perang Dunia I, Kematiannya Masih Jadi Misteri

 Baca Juga: Berusia 2.000 Tahun, Kuil Buddha Ditemukan di Pakistan, Kemungkinan Ditinggalkan Ketika Terjadi Gempa Bumi, Wilayah Penaklukkan Alexander Agung

Anak-anak itu, yang sepertinya telah meninggal pada saat yang sama tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda trauma yang jelas, pada dasarnya berpelukan.

Selain drum, tim juga menemukan bola tanah liat yang diyakini sebagai mainan anak-anak dan peniti tulang panjang yang mungkin pernah digunakan untuk menyimpan kain kafan.